Loading...
RELIGI
Penulis: Melki Pangaribuan 00:00 WIB | Sabtu, 11 Januari 2014

PT Sinar Kasih: Satuharapan.com Komitmen Menyuarakan Kebenaran

PT Sinar Kasih: Satuharapan.com Komitmen Menyuarakan Kebenaran
Direktur Utama PT. Sinar Kasih, Titi Juliasih Kardjono (tengah) dalam acara ibadah Natal dan pengucapan syukur memasuki tahun 2014. (Foto-foto: Melki Pangaribuan)
PT Sinar Kasih: Satuharapan.com Komitmen Menyuarakan Kebenaran
Kolega PT Sinar Kasih menghadiri acara ibadah natal.
PT Sinar Kasih: Satuharapan.com Komitmen Menyuarakan Kebenaran
Pendeta Yoel M Indrasmoro, STh saat memberitakan firman dan renungan.
PT Sinar Kasih: Satuharapan.com Komitmen Menyuarakan Kebenaran
Penabuh drum Tuna Ganda dari Yayasan Pendidikan Panti Dwituna Rawinala.
PT Sinar Kasih: Satuharapan.com Komitmen Menyuarakan Kebenaran
Pujian yang dibawakan karyawan PT RPK FM.
PT Sinar Kasih: Satuharapan.com Komitmen Menyuarakan Kebenaran
Penampilan grup anak-anak Tuna Ganda dari Yayasan Pendidikan Panti Dwituna Rawinala.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - "Tentunya tetap komitmen menyuarakan kebenaran dan keadilan karena itu menjadi komitmen kita sesuai dengan motto satuharapan.com 'kasih memperbarui kehidupan'." 

Demikian pernyataan Direktur Utama PT. Sinar Kasih, Titi Juliasih Kardjono dalam sambutan ibadah Natal dan pengucapan syukur memasuki tahun 2014, pada Jumat (10/1) siang di Gedung Pertemuan Sinar Kasih lt.6, Cawang, Jakarta Timur. 

Mengawali tahun 2014, PT. Sinar Kasih dan satuharapan.com menyelenggarakan ibadah Natal dan pengucapan syukur memasuki tahun 2014 bertajuk "Datanglah, Ya, Raja Damai! (Yesaya 9:3)" yang dihadiri oleh sejumlah kolega dan karyawan di Gedung PT Sinar Kasih, Cawang, Jakarta Timur.

Direktur Utama PT. Sinar Kasih mengemukakan, dalam memasuki tahun baru 2014 yang penuh dinamika politik dan optimistis diharapkan kegiatan usaha bisnis dapat membawa damai dan kesuksesan. "Kita yakin bahwa Tuhan yang senantiasa memimpin perjalanan hidup kita semua, bukan hanya untuk Sinar Kasih tetapi juga bagi mereka yang menjalani bidang usaha. Semoga di tahun 2014 ini tidak mengalamai kesulitan tetapi mendapatkan pencerahan," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Titi Juliasih Kardjono menyampaikan ucapan terima kasih kepada segenap pihak dan mengharapkan kepada kolega, serta juga jajaran redaksi satuharapan.com untuk dapat melewati tahun 2014 dengan tetap menyuarakan kebenaran dan keadilan di tengah masyarakat dunia.

"Kepada bapak-bapak dan ibu-ibu, semoga semua kegiatan usaha kita di tahun 2014 dapat dilalui dengan baik seperti kita melaluinya di tahun 2013. Sementara untuk satuharapan, tentunya tetap komitmen menyuarakan kebenaran dan keadilan karena itu menjadi komitmen kita sesuai dengan motto satuharapan.com kasih memperbarui kehidupan'," kata Pemimpin Umum satuharapan.com itu.

"Kita ingin supaya di tahun 2014, kasih benar-benar memperbarui  kehidupan kita menjadi manusia-manusia yang penuh dengan damai," kata Titi Juliasih Kardjono yang disambut tepuk tangan meriah.

Kasih Memperbarui Kehidupan

Sebelumnya, Pemimpin ibadah Natal, Pendeta Yoel M Indrasmoro, STh merenungkan, persoalan damai masih jauh dari harapan bagi sejumlah masyarakat Indonesia. Dia mencontohkan, jemaat HKBP Philadelpia dan GKI Yasmin yang masih mengalami kesulitan beribadah di rumah ibadah mereka.

Selain itu, berkaitan bidang ekonomi dan sosial yang belum mewujudkan damai bagi masyarakat Indonesia. Dia mencontohkan, peristiwa kenaikan harga gas elpiji 12 Kg pada awal tahun 2014 dan teror ledakan ATM yang dilakukan oleh seorang remaja, yang tidak memberikan damai masyarakat.

Menghadapi persoalan di atas, Pendeta Yoel memperkenalkan kembali wujud damai yang diteladani oleh tokoh Natal, di antaranya seperti Maria dan Elisabeth. Kata dia, Maria dan Elisabeth saling menguatkan dengan saling memberikan salam. Mereka saling mengucapkan salam damai dalam kunjungan pertama ketika mereka telah mengandung.

Menurut Pendeta Yoel, damai dapat diwujudkan dengan cara sederhana, yakni dengan saling mengucapkan salam damai tanpa dilakukan basa-basi. "Selamat pagi! selamat siang! Tentu jangan dengan basa-basi, karena akan basi benaran dan orang tidak suka hal yang basi," kata dia.

Selanjutnya, Pendeta Yoel meyakinkan, bahwa Tuhan sebagai Raja Damai tetap menghadirkan damai-Nya dalam kehidupan dewasa ini. "Mari kita mulai melakukan tindakan-tindakan damai. Tuhan akan berikan damai-Nya, bila kita upayakan damai dalam kehidupan kita," kata Pendeta Yoel meneguhkan.

"Mari kita hidupi motto kita ini, 'kasih memperbarui kehidupan' sehingga orang punya harapan. Ketika seorang masih mempunyai harapan, tentu dia akan merasa damai. Ketika harapan itu menjadi kenyataan, damai itu tidak lagi menjadi prototype," pesan Pendeta Yoel.

Siang itu, lagu pujian dipersempahkan karyawan PT Radio Pelita Kasih, RPK FM dan anak-anak Tuna Ganda dari Yayasan Pendidikan Panti Dwituna Rawinala. Kemudian, acara dilanjutkan dengan ramah tamah dan makan siang bersama. Acara Syukur itu dihadiri juga oleh cendekiawan Muslim, Ulil Abshar Abdalla, Koordinator Abdurrahman Wahid Centre for Inter-Faith Dialogue and Peace-Universitas Indonesia (AW Centre-UI), Ahmad Suaedy, Dewan Redaksi satuharapan.com, kolega Sinar Kasih, dan sejumlah tamu undangan lainnya. 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home