Loading...
RELIGI
Penulis: Melki Pangaribuan 00:00 WIB | Sabtu, 11 Januari 2014

Sekjen Kemenag: Urusan Penghulu Segera Selesai

Pengantin demo, pada Senin (16/12/2013) di Surabaya, Jawa Timur. (Foto: beritajatim.com)

SURABAYA, SATUHARAPAN.COM - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Agama, Bahrul Hayat memastikan, pada Februari mendatang urusan penghulu—yang belakangan menimbulkan polemik terkait dengan penerimaan dana gratifikasi—akan segera selesai, termasuk kekurangan tenaga di Kantor Urusan Agama (KUA).

“Februari mendatang sudah harus selesai, sehingga nanti penghulu memperoleh kejelasan dalam melaksanakan tugasnya di lapangan dalam melayani umat,” kata Bahrul Hayat di Surabaya, pada Kamis (9/1), Jawa Timur.

Menurut Sekjen itu, Kementerian Agama bukan hanya mengurusi penghulu, termasuk tenaga pembantu KUA di berbagai daerah seperti mudin atau amil, yang banyak mengurusi kematian di daerah dan tempat lainnya.

Penghulu sebagai ujung tombak di lapangan dari kementerian itu, termasuk amil dan petugas masjid (merbot), ke depan harus mendapat perhatian. Karena itu, pada pembahasan di awal Februari nanti dengan Bappenas dan Kementerian Keuangan, akan dibahas berapa dana operasional yang dibutuhkan bagi para tenaga penghulu dan pembantunya ke depan.

Bukan hanya penghulu, tetapi juga amil atau yang belakangan disebut sebagai P3N (pembantu pegawai pencatat nikah) harus diberi ketegasan, berapa dana honor yang harus diberikan. P3N, yang dahulu direkrut kantor Kementerian Agama di Kabupaten, sejak berlaku otonomi daerah tidak mendapat perhatian. 

"Siapa sebetulnya yang harus memberi honor ketika mereka membantu penghulu? Untuk ke depan, status mereka harus jelas, diberi perhatian kendati besaran uangnya belum bisa diketahui. Tetapi, memadailah,” kata Bahrul Hayat.

Label Gratifikasi Dihilangkan

Terkait dengan regulasi honor atau dana operasional, agar ke depan penghulu tidak lagi diberi label sebagai penerima dana gratifikasi, menurut Bahrul Hayat, akan segera dikeluarkan keputusannya dalam bentuk Peraturan Pemerintah (PP).

Bahrul tidak mau menyebut berapa dana yang dibutuhkan bagi penghulu, tetapi yang jelas pembahasannya sudah terlihat titik menggembirakan. “Semua kebutuhan sedang dihitung,” kata Sekjen Kemenag itu.

Mengenai imbauan agar KUA juga didukung dengan tambahan tenaga, Bahrul Hayat mengatakan, pihaknya memang dalam merekrut tenaga memprioritaskan untuk kebutuhan tenaga guru, penghulu, penyulu dan dosen. Ini diprioritaskan karena tuntutan layanan masyarakat harus makin baik dari hari ke hari. (Pinmas)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home