Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 06:20 WIB | Minggu, 19 Juli 2020

Puluhan Ribu Protes Penangkapan Gubernur dan Menentang Penguasa Rusia

Orang-orang memegang spanduk bertuliskan, “Kebebasan untuk Furgal!” dalam unjuk rasa mendukung Sergei Furgal, Gubernur Khabarovsk di kota timur jauh Rusia, pada hari Sabtu (18/7/2020. (Foto: AFP)

MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Puluhan ribu orang berunjuk rasa pada hari Sabtu (18/7) di kota Khabarovsk, Rusia timur laut, dalam unjuk rasa baru mendukung gubernur rakyat, dan unjuk rasa menentang terhadap Kremlin.

Sergei Furgal, Gubernur Khabarovsk, ditangkap pekan lalu dengan tuduhan memerintahkan pembunuhan para pengusaha pada 15 tahun lalu.

Penangkapannya telah memicu demonstrasi yang belum pernah terjadi sebelumnya di Khabarovsk, sebuah kota berpenduduk sekitar 600.000 orang di dekat perbatasan dengan China, dan kota-kota kecil di sekitarnya.

Gubernur yang berusia 50 tahun itu membantah tuduhan itu, yang menurut para pendukungnya bermotivasi politik.

Furgal, dari partai LDPR nasionalis, memenangkan kursi gubernur dari perwakilan partai Rusia Bersatu yang berkuasa pada tahun 2018.

Pada hari Sabtu, puluhan ribu orang, termasuk orang muda, orang tua dan perempuan dengan anak-anak di kereta dorong berbaris melalui pusat Khabarovsk dalam suhu lebih dari 30C, kata seorang koresponden AFP.

Mereka membawa plakat bertuliskan "Kebebasan untuk Furgal!" dan meneriakkan "Selama kita bersatu kita tidak terkalahkan," dan mobil yang lewat membunyikan klakson untuk mendukung aksi itu.

Para pengunjuk rasa menyerukan "pengadilan yang adil" untuk gubernur, dan bukan di Moskow, tempat ia ditahan sejak penangkapannya. "Ini gubernur kita! Dan kami akan membelanya!” teriak mereka.

Seperti protes sebelumnya, unjuk rasa itu tidak disetujui oleh pihak berwenang, tetapi polisi tidak membuat langkah untuk membubarkannya.

Sabtu lalu, puluhan ribu orang juga turun ke jalan-jalan Khabarovsk untuk memprotes penangkapan Furgal.

Protes menandai unjuk rasa menantang yang jarang terjadi di daerah-daerah terpencil terhadap Kremlin, dan terjadi setelah Presiden Vladimir Putin bulan ini mengawasi pemungutan suara konstitusional yang sangat kontroversial yang memungkinkannya untuk memperpanjang cengkeraman kekuasaannya hingga tahun 2036. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home