Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 09:24 WIB | Senin, 09 Juni 2014

Resep Juara Pelatih Asad 313: Andalkan Kolektivitas

Resep Juara Pelatih Asad 313: Andalkan Kolektivitas
Yadi Mulyadi, gelandang bertahan andalan SSB Asad 313 menerima penghargaan pemain terbaik DNC 2014. (Foto-foto: Prasasta)
Resep Juara Pelatih Asad 313: Andalkan Kolektivitas
M. Ramdan, pelatih Asad 313 (paling kiri) menerima medali juara nasional DNC 2014.
Resep Juara Pelatih Asad 313: Andalkan Kolektivitas
Para pemain Asad 313 merayakan kegembiraan di podium juara.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Muhammad Ramdan (36), pelatih SSB Asad 313 yang berhasil menjuarai Aqua Danone Nation Cup (DNC) 2014 mengatakan kepada satuharapan.com pada Minggu (8/6) petang di Stadion Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, tentang keberhasilan anak buahnya menjadi juara karena permainan kolektivitas atau kerja sama.

Ramdan mengatakan tidak hanya tergantung Yadi Mulyadi yang menjadi motor serangan Asad 313, walau Ramdan mengakui Yadi Mulyadi memiliki kemampuan bersepak bola di atas rata-rata rekan-rekan setimnya.

“Ah, tidak (terlalu bergantung ke Yadi Mulyadi) juga kami biasanya mengandalkan kerja sama,” kata Ramdan.

Sekolah Sepak Bola (SSB) Assad 313 dari Kabupaten Purwakarta Provinsi Jawa Barat akan mewakili Indonesia pada putaran DNC tingkat dunia 2014 di Brasil, kepastian ini mereka dapat usai mengandaskan SSB Bledeg Biru dari Malang, Jawa Timur dengan adu penalti yang berakhir 3-1 di partai puncak.  

Ramdan menyadari SSB Bledeg Biru asal Kabupaten Malang memiliki kekuatan di faktor keunggulan fisik pemainnya yang memiliki postur tinggi badan di atas rata-rata anak-anak usia 10 hingga 12 tahun.

“Untuk partai final tadi memang kami mengubah strategi, karena kami harus menghadapi (SSB Bledeg Biru) Jatim yang di penyisihan selalu bikin gol banyak,” lanjut Ramdan.

Ramdan mengapresiasi Yadi Mulyadi yang menyabet pemain terbaik DNC 2014.   

“Pemain kami Yadi Mulyadi itu anak gunung. Kami memang mencari pemain dari daerah-daerah terpencil. Kami sangat bersyukur dengan persiapan yang matang selama enam bulan ini. Kami bisa mencapal target agar bisa sampai ke final,” lanjut Ramdan.

Ramdan berharap dengan kemenangan ini akan memberi nuansa baru kota Purwakarta.

“Dengan kemenangan Asad kami berharap akan mengangkat kejayaan sepak bola Purwakarta, walau tidak ada lagi klub Liga Indonesia di Purwakarta,” lanjut Ramdan.

Pelita Jaya sempat bermarkas di Stadion Singa Perbangsa, Purwakarta dan sempat menggairahkan nafas sepak bola kota di kota tempat Asad 313 bermukim, Pelita Jaya tampil di Liga Indonesia musim 2010 hingga 2012. Pelita Jaya kini bermarkas di Bandung dengan nama Pelita Bandung Raya.

“Kami memang menargetkan juara, tetapi terkadang kita melihat situasi di lapangan kita sempat realistis saja. Kita memang sempat kalah di penyisihan grup, tetapi Alhamdulillah di babak delapan besar sampai final ini kita bisa mengalahkan lawan-lawan kita,” lanjut Ramdan.

Sebelumnya pada semi final, SSB Asad 313 melangkah menuju partai puncak usai dalam pertarungan ketat 2 x 10 mengandaskan kegigihan semangat Provinsi Kalimantan Selatan dengan adu penalti 3-2.

Sebelumnya di perempat final SSB Asad mengandaskan SSB Patriot Putra Panton Labu dari Nanggroe Aceh Darussalam 2-1.

Ramdan menilai komposisi timnya lebih teruji di regional, namun dia tidak bermaksud merendahkan kualitas tim lain di final nasional.

“Sebenarnya lebih sulit di regional, karena kami harus menghadapi tim dari Jawa Barat lainnya, ya bayangkan aja pak ada 1000 SSB di Jabar,” lanjut Ramdan.

Pada putaran regional, Asad 313 menjuarai DNC 2014 wilayah Jawa Barat. Hal itu setelah mengalahkan Garuda Putra Bekasi pda partai final yang berlangsung di Stadion Siliwangi, Bandung, Minggu (23/2) melalui drama adu penalti. Mereka berhasil menjadi pemenang setelah sebelumnya bersaing dengan 48 tim terbaik dari provinsi Jawa Barat lainnya, selama dua hari yakni 22-23 Februari 2014. Kemenangan tersebut membawa Asad 313 Purwakarta melenggang ke babak final nasional yang akan berlangsung di Jakarta.

Yadi Mulyadi Bangga Menjadi Wakil Indonesia

Yadi Mulyadi menyatakan kegembiraanya kepada sejumlah pewarta bahwa dia bersama rekan-rekannya bangga bahwa mereka tidak hanya akan membawa nama baik Purwakarta, tetapi nama Indonesia.

"Kami sangat senang menjadi juara, karena dengan begini perjuangan kami dari awal akhirnya terbayar. Kami juga sudah tidak sabar ingin berjuang lebih keras lagi untuk membawa nama Indonesia di Brasil nanti,” kata Yadi.

Yadi menyatakan bahwa saatnya sepak bola Indonesia dibina dari usia dini, penting untuk saat ini anak-anak di berbagai daerah diperhatikan potensi sepak bolanya.

“Senang banget kalau anak-anak dari daerah juga bisa main sepak bola kaya temen-temen begini, soalnya sepak bola Indonesia harus maju,” lanjut Yadi.

Selanjutnya, SSB Asad 313 akan bertarung dengan 31 tim nasional negara lainnya di Brasil. Namun sebelum itu, mereka akan melakukan pemusatan latihan di Malang. Para pelatnas itu, anak-anak SSB Asad 313 akan dibimbing secara langsung dan intensif oleh pelatih Persipura Jayapura, Jacksen Tiago.

Hasil Lengkap Final Nasional DNC 2014:

 Juara Nasional: SSB Asad 313 Purwakarta.

Runner-up: SSB Bledeg Biru Malang.

Juara III: SSSB Binuang Muda (Kalimantan Selatan).

Juara IV: SSB GMK Kukar (Kalimantan Timur).

Tim Fair Play (Peraih Kartu Hijau Terbanyak): SSB Patriot Panton Labu. (Nanggroe Aceh Darussalam).

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home