Loading...
RELIGI
Penulis: Bayu Probo 15:19 WIB | Jumat, 28 Maret 2014

Ritual Melasti, Pantai Kuta Dipadati Umat Hindu

Umat Hindu membawa benda-benda sakral ke laut saat upacara Melasti menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1936, di Pantai Purnama, Gianyar, Bali, Jumat (28/3). (Foto: Antara)

KUTA, SATUHARAPAN.COM – Pantai Kuta, Kabupaten Badung, dipadati umat Hindu dari berbagai daerah di Bali untuk menunaikan ritual Melasti, Jumat (28/3) pagi.

Ribuan pemeluk agama Hindu secara bergelombang mendatangi pantai yang dikenal hingga mancanegara karena deburan ombak dan pasir putihnya itu untuk melakukan persembahyangan bersama menjelang Hari Raya Nyepi, Senin (31/3).

Umat Hindu, baik dewasa maupun anak-anak, mengenakan busana adat warna putih-putih dilengkapi dengan udeng bagi pria dan selendang yang dililitkan di pinggang bagi pria dan wanita.

Mereka berdatangan ke Pantai Kuta secara berkelompok dengan menumpang truk, bus, dan kendaraan pribadi lainnya serta sebagian lainnya mengendarai sepeda motor.

Akibatnya ruas jalan raya dari arah Denpasar menuju Kuta macet total. Kendaraan yang melaju dari arah Denpasar dan Kuta berjalan merayap.

Setiap persimpangan di ruas jalan terpadat di Bali itu, terutama Jalan Imam Bonjol-Jalan Raya Kuta, dijaga lima hingga 10 petugas keamanan desa adat atau “pecalang”.

Mereka membantu petugas kepolisian mengatur arus lalu lintas dari berbagai arah.

Melasti

Upacara Melasti dilakukan tiga hari sebelum Hari Raya Nyepi. Melasti bisa juga disebut upacara Melis atau Mekilis. Pada hari ini umat Hindu melakukan sembahyang di tepi pantai dengan tujuan untuk menyucikan diri dari segala perbuatan buruk di masa lalu dan membuangnya ke laut. Melasti dilaksanakan sebelum merayakan Tapa Brata penyepian.

Selain bersembahyang, Melasti juga adalah hari pembersihan dan penyucian aneka benda sakral milik pura. Benda-benda tersebut diusung dan diarak mengelilingi desa. Tujuannya menyucikan desa. Lalu, benda-beda tersebut dibawa menuju samudra, laut, danau, sungai atau mata air lainnya yang dianggap suci.

Upacara dilaksanakan dengan melakukan sembahyang bersama menghadap laut. Seluruh peserta upacara mengenakan baju putih. Usai melakukan upacara Melasti, seluruh benda dan perlengkapan tersebut diusung ke balai agung pura desa.  (Ant/wisatadewata.com/wikipedia.org)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home