Loading...
EKONOMI
Penulis: Febriana Dyah Hardiyanti 14:46 WIB | Minggu, 20 November 2016

Sentuh Perekonomian Kepulauan Seribu, BI Galakkan UMKM

Deputi Gubernur BI, Hendar, saat memimpin pelepasan penyu sisik di Pulau Karya, Kepulauan Seribu, hari Senin (14/11). (Foto: Febriana Dyah Hardiyanti)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Selain menjalankan fungsinya sebagai strategic advisory bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta turut melaksanakan program pengembangan ekonomi daerah melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Dalam tahap awal ini, BI DKI telah menyentuh sendi perekonomian di Kepulauan Seribu.

“Kontribusi Kepulauan Seribu hanya sekitar 0,2 persen bagi perekonomian DKI, sehingga BI membantu Pemprov DKI dalam mengembangkan ekonomi lokal melalui UMKM di sini,” ujar Deputi Gubernur BI, Hendar, hari Senin (14/11), di Kepulauan Seribu.

Dari hasil kajian tim analisa BI, Kepulauan Seribu memiliki potensi perikanan dan pariwisata yang cukup besar dan banyak yang belum dieksplor. Hal itu diperparah dengan infrastruktur Kepulaiuan Seribu yang dinilai belum memadai. Oleh karena itu, BI DKI menyasar pada program budidaya ikan kerapu dan pemberdayaan wanita dalam program Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL).

“Meskipun potensi perikanan Kepulauan Seribu sangat besar, tetapi masih tersimpan beberapa permasalahan yang disebabkan eksploitasi hasil laut tanpa mempedulikan lingkungan sehingga menyebabkan kerusakan biota dan lingkungan laut,” kata Hendar.

Cara penangkapan ikan yang merusak lingkungan (pukat, jaring moriami, racun, dan lain-lain), serta pola pikir dan budaya masyarakat nelayan tangkap yang bertumpu pada mengambil hasil alam tanpa melakukan konservasi laut menjadi pemicunya.

“Kami ingin mengubah mindset nelayan tangkap menjadi nelayan budidaya melalui program pembibitan perluasan rumah deder ikan kerapu. Selain itu, dengan kegiatan pembuatan pakan ikan kerapu dan membuat olahan makanan khas,” ujarnya.

Ia menjelaskan, dengan mengubah mindset nelayan, maka membantu pelestarian terumbu karang karena bebas dari efek pemboman. Selain itu, pembuatan pakan ikan kerapu dengan menggunakan campuran daun pepaya dan ikan dapat menekan biaya hingga 30-50 persen. Dalam kegiatan pemberdayaan perempuan, warga juga dilatih mengemas produk olahan ikan asin, keripik sukun, dan stik cumi secara lebih menarik. Ke depan, akan dikembangkan pula kerajinan atau souvenir dengan menggandeng tenaga ahli.

“Penyediaan benih ikan kerapu untuk nelayan saat ini masih 60.000 bibit. Target tahun depan mencapai 100.000-120.000 bibit,” ujar dia.

Bibit ikan kerapu yang terdiri dari jenis kerapu macan, kerapu bebek, kerapu cantik, dan kerapu cantan itu nantinya akan diekspor ke pasar China dan Hongkong dengan kisaran harga antara Rp 400.000-Rp 500.000 per kilogram.

“Dengan membangun joint marketing nelayan budidaya antar pulau maka akan menciptakan akses pasar yang sustainable dan profitable. Selain perekonomian daerah, kesejahteraan nelayan dan masyarakat Kepulauan Seribu juga akan ikut meningkat,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia DI Jakarta, Doni P Juwono.

Program dan rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan BI pada tanggal 14 November 2016 seperti peresmian ruang pendederan baru di balai benih ikan laut Pulau Tidung, pemberian bantuan 2.000 bibit tanaman pepaya untuk proyek percontohan inovasi pakan ikan ramah lingkungan, penanaman 15.000 bibit tanaman bakau kepada Taman Laut Nasional, adopsi terumbu karang dan rumah ikan, pemberian fasilitas penangkaran dan pelestarian penyu sisik kepada kelompok Sabira Bahari, bantuan peralatan usaha kepada kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklasar) Kepulauan Seribu untuk program PEL bagi industri makanan olahan, bantuan Alquran untuk Yayasan Nurul Huda lil Muttaqien, Festival Jembatan Cinta (lomba memasak sate gepuk, display produk makanan khas Kepulauan Seribu dengan kemasan menarik ramah lingkungan, display inovasi teknologi ramah lingkungan, kegiatan edukasi dan sosialisasi, serta layanan penukaran uang) berjalan lancar dan sesuai harapan.

“Rangkaian kegiatan diharapkan mampu menyentuh masyarakat untuk mau bangkit dan lebih maju,” ujar Doni.

Kepulauan Seribu oleh pemerintah pusat telah ditetapkan sebagai salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dengan visi “Terwujudnya Kepulauan Seribu sebagai Destinasi Internasional dengan Keunggulan Ekowisata Bahari Berbasis Masyarakat”.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home