Loading...
INDONESIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 09:05 WIB | Selasa, 29 Oktober 2013

Susan Jasmine Zulkifli: Generasi Muda Harus Tingkatkan Kepedulian Sosial, Bukan Hanya Teori

Susan Jasmine Zulkifli: Generasi Muda Harus Tingkatkan Kepedulian Sosial, Bukan Hanya Teori
Lurah Lenteng Agung, Susan Jasmine Zulkifli saat menyapa ibu-ibu di posyandu RW 001 Kelurahan Lenteng Agung. (Foto-foto: Diah Anggraeni Retnaningrum)
Susan Jasmine Zulkifli: Generasi Muda Harus Tingkatkan Kepedulian Sosial, Bukan Hanya Teori
Lurah Susan berbincang dengan salah satu ibu-ibu Posyandu RW 001 Kelurahan Lenteng Agung.
Susan Jasmine Zulkifli: Generasi Muda Harus Tingkatkan Kepedulian Sosial, Bukan Hanya Teori
Lurah Susan bersama ibu-ibu Posyandu RW 001 Kelurahan Lenteng Agung.
Susan Jasmine Zulkifli: Generasi Muda Harus Tingkatkan Kepedulian Sosial, Bukan Hanya Teori
Lurah Susan ketika menyambangi galeri pelukis Hidayat di dekat posyandu RW 001 Kelurahan Lenteng Agung.
Susan Jasmine Zulkifli: Generasi Muda Harus Tingkatkan Kepedulian Sosial, Bukan Hanya Teori
Lurah Susan dan Kepala Stasiun Kereta Lenteng Agung, Syurialdi ketika memantau lokasi sekitar stasiun untuk persiapan penilaian penghargaan Adipura.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Lurah Lenteng Agung, Susan Jasmine Zulkifli berpendapat bahwa Sumpah Pemuda bukan untuk dihayati tapi juga diamalakan dalam kehidupan sehari-hari. Caranya adalah dengan bekerja dengan baik dalam profesional maupun keluarga. Menurutnya, dengan melakukan kedua hal tersebut sudah merupakan salah satu amalan dalam isi Sumpah Pemuda.

“Misalnya bagaimana kita berperilaku, bergaul dengan warga, mau turun ke lapangan, dan pelayanan di keluarga,” kata Lurah Susan. “Saya rasa tidak usah terlalu muluk-muluk,ya. Kita dengan mencintai lingkungan, berusaha membuat lingkungan kita menjadi rapi, bersih yang pastinya.”

Ketika disinggung perihal anak-anak muda generasi ini, Lurah Susan yang sedang menyiapkan wilayahnya untuk penghargaan Adipura, mengatakan bahwa mereka harus meningkatkan kegiatan bersifat sosial, peduli lingkungan, bekerja sama dengan para pelajar dari sekolah lain untuk lebih peduli lingkungan daripada tawuran yang hanya memperlihatkan emosi sesaat saja.

“Paling tidak, tenaga yang mereka punya itu terkuras dengan kegiatan yang positif,” katanya dalam wawancara eksklusif dengan reporter satuharapan.com

Lurah Susan pun menanggapi dengan sedih ketika beberapa mahasiswa menolak Sumpah Pemuda dan Nasionalisme. Ia menyatakan bahwa peran guru sangat diperlukan untuk meluruskan pemikiran yang keliru karena hal-hal tersebut dapat memecah belah persatuan bangsa. Menurutnya, pemikiran tersebut merupakan suatu kemunduran bagi para pemuda di bangsa ini dan diperlukan peran seorang guru dan pelajaran moral yang harus lebih fokus lagi.

Ia berharap generasi muda saat ini harus bangkit rasa nasionalisme. “Tidak perlu banyak teori. Kita langsung aja deh turun ke lapangan. Dimana mereka melihat dan pergi ke suatu tempat. Jangan lihat dari kalangan atas saja tapi turun aja ke bawah. Karena di kalangan bawah itu masih banyak juga yang mengalami kekurangan.” Ia juga menyatakan bahwa dengan peduli lingkungan juga merupakan salah satu bentuk rasa nasionalisme dan jangan menjadi pemuda yang manja.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home