Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 11:52 WIB | Selasa, 07 Juni 2016

Teknologi Bantu Perempuan Hamil di Korea Selatan dapat Tempat Duduk

Para penumpang kereta api bawah tanah di Seoul. (Foto: voaindonesia.com/AP)

BUSAN, SATUHARAPAN.COM -  Jika perutnya belum membuncit, perempuan hamil di Korea Selatan bisa menghadapi pelototan penumpang lain ketika duduk di tempat yang tersedia untuk ibu hamil, orang difabel dan manula.

Sebuah kota di Korea Selatan, sedang menguji coba teknologi nirkabel yang diharapkan dapat menghapus masalah tersebut, dan mungkin membantu mengatasi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi negara itu tingkat kelahiran yang rendah.

Bulan April, kota pelabuhan Busan di bagian tenggara, kota terbesar kedua di Korea Selatan, mulai mencoba alat bundar kecil yang dilengkapi sensor nirkabel. Alat ini mengaktifkan sinar merah muda yang menempel ke sensor lainnya yang ditempelkan di batang logam, sebelah kursi-kursi penumpang prioritas, biasanya di gerbong ujung. Idenya adalah untuk memberitahu penumpang sekitar bahwa orang yang membawa alat itu sedang hamil.

"Kampanye Sinar Merah Muda" itu dapat membantu penumpang yang tidak hamil yang mungkin menduduki kursi khusus itu, tanpa harus menebak orang lain sedang hamil atau tidak. Secara teori, perempuan hamil dapat mengklaim tempat duduk tanpa harus bertanya.

Kota-kota lain di Korea Selatan juga, mencoba membuat perjalanan dengan transportasi publik lebih ramah terhadap perempuan hamil. Ibukota Seoul telah memasang kursi merah muda terang untuk perempuan hamil.

Dengan tingkat kelahiran yang termasuk terendah di dunia, Korea Selatan bersemangat mendorong jumlah keluarga yang lebih besar. Perempuan Korea Selatan rata-rata memiliki 1,21 anak tahun 2014. Angka rata-rata untuk negara-negara kaya, yang bergabung dalam Organisasi Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi adalah 1,68.

"Saya merasa kurang nyaman mendapatkan tempat duduk atau mengklaim tempat duduk untuk perempuan hamil," kata Ock Si-yoon, 33, yang sedang hamil. "Di awal kehamilan, ada risiko keguguran, jadi saya agak takut menggunakan kendaraan umum, karena banyak guncangan dan sulit membuat orang memberikan tempat duduknya."

"Sekarang ini, orang-orang biasanya melihat ponsel mereka, dan tidak begitu sadar bahwa tempat duduk itu adalah khusus untuk perempuan hamil," katanya. "Tapi sekarang, dengan 'Kampanye Sinar Merah Muda,' mudah bagi orang-orang untuk memperhatikan ketika sensor menyala."

Saat ini, teknologi ini hanya terbatas pada sistem transit di Busan. Tapi kota itu berencana untuk mengembangkannya untuk lebih banyak jalur kereta bawah tanah dan bus. (voaindonesia.com)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home