Loading...
INDONESIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 14:12 WIB | Kamis, 23 Oktober 2014

Telusuri 42 Calon Menteri PPATK: Tidak Ada Rekening Gendut

Ketua PPATK Muhammad Yusuf ketika akan masuk ke mobilnya setelah mengisi acara bincang-bincang di KANAL TV KPK. (Foto: Diah A.R)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Muhammad Yusuf telah menelusuri rekam jejak 42 calon menteri yang akan berada di kabinet era Joko Widodo-Jusuf Kalla. Dia menyatakan bahwa dari hasil penelusurannya tidak ditemukan rekening gendut atau yang mencurigakan dari semua calon menteri.

“Saya sudah telusuri 42 nama menteri yang diberikan Pak Jokowi ke PPATK,” kata dia di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (23/10). Dia mengaku kedatangannya kali ini tidak terkait dengan laporan PPATK ke KPK melainkan dia diminta untuk mengisi acara bincang-bincang di Kanal TV KPK.

Namun, Yusuf tidak menjelaskan secara rinci hasil penelusurannya kepada wartawan. Dia hanya mengatakan tidak menemukan rekening gendut atau yang mencurigakan dari para kandidat menteri yang disodorkan Jokowi.

“Tidak ada rekening gendut calon-calon menteri itu,” kata dia menambahkan.

Yusuf menyatakan bahwa pihak PPATK sudah menyerahkan hasilnya kepada Jokowi. “Pokoknya sudah saya sampaikan ke Presiden,” kata dia sambil masuk ke mobil.

Untuk menelusuri rekam jejak calon menterinya, Jokowi telah menyerahkan sejumlah nama calonnya untuk diperiksa oleh PPATK dan KPK. Dalam perkembangannya, KPK telah memberikan penilaian tersendiri dengan memberikan tanda seperti nama yang diberi warna hijau artinya bersih dari persoalan hukum.

Kemudian nama yang diberi warna kuning berarti calon tersebut pernah diadukan oleh masyarakat terkait persoalan hukum dan warna merah berarti calon menteri berisiko tinggi dan berpotensi terlibat kasus dugaan korupsi.

Dalam penelusurannya, KPK telah memberikan warna merah kepada delapan nama menteri. Namun, ketua KPK Abraham Samad tidak mau menyebutkan siapa saja nama menteri tersebut.

“Jadi kami menganggap nama-nama itu sebagai sesuatu yang dirahasiakan,” kata dia pada Rabu (22/10).

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home