Loading...
EKONOMI
Penulis: Eben E. Siadari 10:47 WIB | Sabtu, 07 November 2015

Thailand Klaim RI Impor Beras 500.000 Ton, Mentan Bilang Tidak

Menteri Perdagangan Thailand, Apiradee Tantraporn, mengatakan Indonesia akan mengimpor beras dari negara itu sebanyak 500.000 ton. Pengiriman akan dimulai bulan November 2015 (Foto: thainews.prd.go.th)

BANGKOK, SATUHARAPAN.COM -  Thailand mengklaim Indonesia akan mengimpor beras dari negara itu sebesar 500.000 ton justru di hari yang sama dengan pernyataan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, yang mengatakan Indonesia tidak melakukan impor beras pada tahun 2015.

Menteri Perdagangan Thailand, Apiradee Tantraporn, melalui sebuah pernyataan yang dilansir oleh media setempat mengatakan negara itu akan menandatangani kesepakatan menjual 500.000 ton beras dengan Indonesia, bernilai lebih dari US$ 224 juta, sebagaimana dilansir oleh agweek.com, hari Jumat (6/11).

Thailand yang merupakan nomor dua terbesar pengekspor beras setelah India, memiliki stok beras 13 juta ton. Namun beras yang akan diekspor ke Indonesia adalah hasil panen baru.

"Kami berharap importir beras utama Thailand, khususnya Filipina dan Indonesia, akan mengimpor lebih banyak lagi beras dari Thailand sehubungan dengan kekeringan," kata Apiradee.

Beras tersebut akan dikirimkan ke Indonesia mulai November hingga Maret. Penandatanganan akan dilakukan kedua negara pekan depan.

Namun, pada hari yang sama di Boyolali, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan hal sebaliknya, bahwa pemerintah telah melakukan percepatan peningkatan produksi pangan dan hasilnya Indonesia pada 2015 tidak ada impor beras.

"Kita tahun sebelumnya masih impor beras sekitar 800 ribu ton, tetapi satu tahun Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla sudah tidak ada," kata Amran Sulaiman usai membuka acara "Rembug Paripurna Kelompok Kontak Tani Negara Andalan (KTNA) Expo 2015 di Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/11), sebagaimana dilansir oleh Antara.

Mentan dalam acara tersebut mewakili Presiden Jokowi yang berhalangan hadir pada acar yang diikuti oleh utusan dari 34 Provinsi di seluruh Indonesia.

Pada kesempatan itu, ia juga menyampaikan pidato Presiden yang menjelaskan Indonesia berpenduduk 252 juta jiwa merupakan terbesar keempat di dunia. Dengan laju pertumbuhan penduduk mencapai sekitar 1,49 persen, Indonesia membutuhkan pangan dalam jumlah yang besar.

Disebutkan juga tentang keinginan presiden agar swasembada pangan dapat dicapai dalam waktu yang cepat yakni selama tiga tahun. Untuk itu, Menteri Pertanian diminta  menyelesaikan masalah utama yakni irigasi yang rusak sekitar 50 persen di seluruh Indonesia, benih unggul terbatas, distribusi pupuk belum tepat sasaran, kurangnya alat dan mesin pertanian serta masalah tenaga penyuluh.

Adanya pernyataan Thailand tentang kesepakatan impor beras tersebut merupakan upaya pemerintah negara Gajah Putih untuk meningkatkan ekspornya. Tahun lalu Thailand mengekspor 9,8 juta ton beras dan tahun ini diharapkan naik menjadi 10,5 juta ton.

Sebelumnya, Thailand telah menandatangani kesepakatan menjual beras ke Filipina dan Tiongkok masing-masing 300.000 ton.

"Kenaikan permintaan terhadap beras Thailand baik bagi ekspor dan pasar beras," kata Apiradee.

 

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home