Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 19:37 WIB | Selasa, 01 November 2016

Tiga Ormas Islam Anjurkan Umat Islam Tak Ikuti Demo

Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Ishomuddin tertama dari sebelah kiri di The Wahid Institute Jalan Taman Amir Hamzah, Matraman, Jakarta Pusat, hari Selasa (1/11). (Foto: Endang Saputra)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Ishomuddin mengatakan tiga organisasi massa Islam, yakni Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU), Majelis Ulama Indonesia, dan Muhammadiyah sepakat satu kata tidak menganjurkan umat Islam untuk mengikuti demo pada hari Jumat 4 November.

Kesepakatan itu diungkapkan ketika tiga ormas Islam diundang oleh Presiden Joko Widodo ke Istana Merdeka, hari Selasa (1/11), dan Pertemuan dimulai pukul 10.30 WIB.

“Saya bersama para ulama dan PBNU kemudian dari PP Muhammadiyah serta MUI baru saja memenuhi undangan dari Presiden Jokowi kehadiran kami di sana alhamdulilah antara lain menyikapi rencana demo 4 November. Kami semua, tiga organisasi besar itu satu kata, sepakat, tidak menganjurkan umat Islam untuk mengikuti demo karena NKRI ini harus dirawat, dijaga jangan sampai terjadi perpecahan,” kata Ahmad di The Wahid Institute Jalan Taman Amir Hamzah, Matraman, Jakarta Pusat, hari Selasa (1/11).

Namun, kata  Ahmad negara ini adalah negara demokrasi, yang didalamnya ada kebebasan yang dijamin oleh Undang-Undang untuk boleh berdemonstrasi dengan syarat-syarat tertentu, itu hendaknya juga diperhatikan mereka yang ingin menyuarakan suaranya melalui demonstrasi.

“Saya berharap bahwa demonstrasi tersebut berjalan tanpa membawa kerusakan apalagi sampai menimbulkan korban yang berakibatkan pecah belah. NKRI ini diperjuangkan orang muslim dan non muslim terdahulu,” kata dia.

Menurutnya, aparat kepolisian sudah memproses secara hukum laporan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

“Untuk warga negara Indonesia terutama umat Islam yang akan berdemo besok hendaknya mempercayai Pemerintah yang sudah memproses Pak Ahok sehingga serahkan saja pada pihak yang berwajib, kalau tidak bersalah dibebaskan, kalau bersalah dihukum, tidak ada lagi alasan bagi para demonstran untuk memaksakan kehendaknya karena para demonstran itu juga bukan merupakan atasan dari Pemerintah,” kata dia.

Selain itu, Ahmad berharap rencana pengamanan demo atau unjuk rasa besar-besaran terhadap Ahok pada 4 November 2016 menjaga ketertiban dan keamanan.

“Silakan berdemonstrasi namun harus menjaga ketertiban, keamanan terutama persatuan negara Republik Indonesia jangan sampai pecah dan jangan sampai menimbulkan korban,” kata dia.

“Saya kira semua bangsa apalagi rakyat Indonesia yang ramah, rakyat yang peramah, bukan rakyat Indonesia yang pemarah menjadi karakter yang terus menerus dipertahankan. Ini sungguh sangat mengherankan karena sebagian umat Islam ini menjadi orang-orang yang gampang marah, sopan santun yang biasanya menjadi ciri khas kita sudah mulai hilang”.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pertemuannya dengan sejumlah tokoh masyarakat, di antaranya Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI), Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Istana Merdeka Jakarta, hari Selasa (1/11).

Pertemuan itu diselenggarakan guna menjalin tali silaturahmi antar pemerintah dengan ulama seluruh Indonesia. Mengawali sambutannya, Presiden Jokowi mengucapkan terima kasih atas kesediaan para ulama untuk datang memenuhi undangannya ke Istana.

“Pertama-tama saya ucapkan terima kasih atas kedatangan para ulama. Biasanya saya yang sowan mendatangi satu persatu, silaturahmi ke pondok-pondok pesantren, para ulama, tapi kali ini saya yang ingin mengundang untuk ke Istana,” kata Presiden Jokowi.

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home