Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 17:06 WIB | Senin, 12 Mei 2014

Turchynov: Referendum Pemberontak Tidak Memiliki Dasar Hukum

Tentara pemerintah Ukraina yang terlibat dalam apa yang Kiev nyatakan sebagai kelanjutan operasi "anti-teror" di wilayah timur. (Foto: bbc.co.uk/Reuters)

KIEV, SATUHARAPAN.COM - Presiden sementara Ukraina pada Senin (12/5) mengutuk “referendum” yang digelar pemberontak di dua kawasan di timur sebagai “propaganda sandiwara tanpa dasar hukum” yang berusaha menutupi sejumlah kejahatan keji.

“Sandiwara yang teroris separatis sebut sebagai referendum tidak lebih dari propaganda untuk menutupi pembunuhan, penculikan, kekerasan dan kejahatan keji lainnya,” kata Oleksandr Turchynov kepada parlemen Ukraina.

Satu-satunya “efek hukum” dari referendum pada Minggu (11/5) adalah menyeret para separatis tersebut untuk diadili,” kata presiden sementara Ukraina itu.

Namun Turchynov menegaskan keinginannya untuk “melanjutkan dialog dengan masyarakat di timur Ukraina, yang tidak melakukan pelanggaran dan yang siap memperjuangkan tujuan mereka dengan cara resmi.”

Pemberontak pro-Rusia dia dua kawasan Timur, Lugansk dan Donetsk, menggelar referendum kemerdekaan pada Minggu, yang dikutuk negara Barat sebagai sandiwara di tengah kekhawatiran mereka bisa membawa bekas negara Soviet itu lebih dekat ke jurang perang saudara.

Pemberontak di Donetsk mendeklarasikan hasil referendum beberapa jam setelah pemungutan suara ditutup, mengatakan hampir 90 persen orang mendukung kemerdekaan dengan total 75 persen pemilih.

Provinsi lainnya, Lugansk, akan mendeklarasikan hasil pemungutan suara pada Minggu, namun hasilnya diperkirakan sama dengan Donetsk.

Sementara dilaporkan sejumlah ledakan dan tembakan terdengar di dekat kota Slovyansk, Ukraina timur, Senin, menurut seorang wartawan AFP di lokasi kejadian, ketika Kiev berusaha menangani pemberontak separatis yang bersembunyi di Slovyansk.

Pertempuran meletus di sebuah desa dekat "garis depan" pengepungan kota berpenduduk 110.000 orang itu, di tengah operasi antiteroris yang dilakukan Kiev, kata seorang juru bicara pemberontak.

Para pemberontak telah meluncurkan serangan harian di menara televisi kota, memicu aksi saling balas tembakan dengan tentara yang mengepung.

Menteri Dalam Negeri Arsen Avakov mengatakan di akun Facebook miliknya bahwa pemberontak telah "kembali melepaskan tembakan di sebuah menara TV di Slavyansk."

Dia melaporkan bahwa separatis, yang telah terbukti bersenjata dan terlatih, telah menembakkan 14 tembakan mortir di menara dan tentara membalas dengan tembakan.

Tidak ada korban di pihak militer, kata menteri. Belum ada pernyataan tentang korban yang diderita pemberontak. (AFP)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home