Loading...
MEDIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 07:52 WIB | Jumat, 04 April 2014

Twitter Masih Diblokir di Turki Meski Larangan Dicabut

Foto: Reuters

ANKARA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Turki menghadapi tekanan yang terus meningkat pada Kamis (3/4) supaya melaksanakan putusan pengadilan tinggi secepatnya untuk mencabut larangan akses Twitter setelah bocornya informasi yang tersebar di jejaring sosial tersebut.

Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan memerintahkan pemblokiran akses Twitter pada 20 Maret menjelang pemilu lokal, di mana partainya meraih kemenangan meski ada banyak tuduhan korupsi di dunia maya.

Pada Rabu Pengadilan Konstitusi Turki dengan suara bulat memutuskan bahwa larangan mengakses Twitter melanggar kebebasan berbicara, dan memerintahkan kementerian dan otoritas telekomunikasi TIB untuk membalikkan putusannya dan “memberlakukan secepatnya.”

Situs microblogging yang berbasis di AS tersebut langsung merespons setelah adanya putusan dari pengadilan, dengan menulis tweet: “Kami menyambut baik putusan dari Pengadilan Konstitusi dan berharap akses Twitter di Turki bisa dipulihkan secepatnya.”

Namun meski putusan tersebut dikeluarkan pada Kamis pagi di Official Gazette Turki, hingga siang layanan tersebut masih belum bisa diakses.

Sezgin Tanrikulu, seorang anggota parlemen untuk partai oposisi utama Republican People's Party, mengatakan dia akan mengajukan komplain, kecuali jika pemerintah mematuhi putusan pengadilan, memperingatkan bahwa jika pemerintah menentang putusan tersebut maka “itu berarti telah terjadi penyalahgunaan kekuasaan.”

Tanrikulu – salah satu anggota dari kelompok yang mengajukan komplain kepada Mahkamah Agung – memperingatkan bahwa putusan tersebut “bersifat mengikat untuk semua orang, termasuk Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan, yang tidak mengakui hukum tersebut.”

Presiden Abdullah Gul, pengguna rutin Twitter, juga mengatakan bahwa larangan mengakses Twitter serta layanan berbagi video, YouTube, harus segera dicabut.

“Larangan mengakses Twitter dan YouTube harus dicabut sekarang. Saya mengungkapkan hal ini kepada menteri dan pihak berwenang,” ujar Gul dikutip oleh surat kabar Hurriyet pada Kamis, saat berkunjung ke Kuwait. (AFP)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home