Loading...
BUDAYA
Penulis: Febriana Dyah Hardiyanti 21:00 WIB | Rabu, 01 Maret 2017

Usung Tema Kekinian, Muslim Festival Indonesia Hadir Kembali

Usung Tema Kekinian, Muslim Festival Indonesia Hadir Kembali
Para model saat mengenakan karya rancang busana Muslim dari 10 desainer yang akan tampil di Muslim Festival (Muffest) Indonesia 2017 (6-9 April 2017). (Foto: Febriana DH)
Usung Tema Kekinian, Muslim Festival Indonesia Hadir Kembali

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Mengangkat tema besar yang bernuansa kekinian, tahun ini Muslim Festival (Muffest) Indonesia kembali hadir di tengah-tengah masyarakat pecinta fesyen Muslim Indonesia.

Tema kekinian dalam Muffest Indonesia 2017 adalah seputar digitarian atau generasi mayantara. Dijelaskan oleh National Chairman Indonesian Fashion Chamber (IFC) yang sekaligus adalah seorang desainer, Ali Charisma, tema tersebut terinspirasi dari Generasi Z yang merupakan generasi kekinian yang sejak lahir dikelilingi oleh teknologi digitalisasi terkini.

Sebelumnya, tema digitarian telah diluncurkan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) sebagai salah satu dari empat tema besar dalam buku Indonesia Trend Forecasting (ITF) 2017-2018, Selasa (28/2), di Gallery Artpreneur Ciputra, Jakarta Selatan.

“80 persen lebih warga Indonesia beragama Muslim. Ini adalah potensi bahwa busana Muslim bisa menjadi pasar besar di Indonesia. Hal ini terlihat juga dari banyaknya pengusaha baik dari dalam atau luar negeri yang tertarik. Respons yang harus disiapkan khususnya bagi para desainer fesyen Muslim adalah dari sisi edukasi, program development, serta branding. Dengan begitu kita mampu bersaing,” ujar Ali usai Gathering Muffest 2017 di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta Pusat, hari Rabu (1/3) siang.

Ali menambahkan, tak hanya dari sisi kesiapan desainer, tetapi juga dibutuhkan kesiapan dari sektor industri fesyen, termasuk rantai pasokan mulai dari pra-produksi, produksi, pemasaran, hingga distribusi.

“Muffest juga merupakan business to business (B2B) yang mutlak membutuhkan peran serta dari seluruh pihak mulai dari desainer, pemilik label, produsen tekstil, perusahaan garmen, pusat perbelanjaan (mall), institusi pemerintah dan swasta, juga media massa. Dari hulu hingga hilir harus terintegrasi agar cita-cita mulia ini dapat terwujud,” katanya.

Muffest 2017 mengarah pada peningkatan kompetensi produk fesyen Muslim Indonesia sekaligus memasarkan keunggulan busana Muslim Indonesia yang ready to wear craft fashion dengan mengoptimalkan kekayaan budaya lokal yang mengacu pada ITF 2017-2018.

Project Director Muffest Indonesia 2017, Deden Siswanto, menyatakan, pemilihan tema digitarian tahun ini berdasarkan pada tujuan Muffest tahun ini yang ingin menghidupkan kembali elemen serta konsep masa lalu melalui potongan bentuk natural, mengabaikan pola, keluar pakem, smart, futuristik, optical illusion, colourfull, mix and match, energik, dan fun.

Secara garis besar, digitarian merupakan perwujudan time travel ke arah millennium period.

Dalam ajang Muffest Indonesia 2017 akan digelar rangkaian fashion show yang menampilkan keragaman karya desainer dan label busana Muslim Indonesia sesuai tren fesyen Muslim 2017/2018 di dua indoor main stage. Sebanyak lima slot fashion show akan dihadirkan setiap harinya. Tak ketinggalan, exhibition atau pameran dagang juga akan hadir untuk menampilkan lebih dari 250 label fesyen Muslim yang memperkuat konsep ritel atau B2C (Business to Customer) dengan mendatangkan buyer lokal dan internasional.

Seluruh rangkaian acara juga diselingi dengan talkshow serta workshop, seperti Seminar Indonesia Trend Forecasting 2017/2018 dengan tema Grey Zone di indoor mini stage Muffest 2017.

Seperti tahun sebelumnya, Muffest kali ini ditargetkan menarik berbagai kalangan partisipan antara lain fashion lovers, influencers, media, serta fashion bloger.

Muffest 2017 didukung penuh oleh stakeholders (Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pariwisata, dan Bekraf); sponsors (Wardah Cosmetic, Zoya, Elhijab, dan Elzatta, Dauky); organizer event (Diandra Promosindo); serta community partners (HijabersMom Community dan Hijabers Community).

Acara yang diharapkan menjadi langkah kecil berkelanjutan dalam menetaskan pelaku industri fesyen Muslim Tanah Air ini sedianya akan digelar di Assembly Hall Jakarta Convention Center (JCC) selama empat hari, mulai tanggal 6 hingga 9 April 2017.

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home