Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 11:52 WIB | Selasa, 20 Januari 2015

Warga Chechnya Demo Kartun Nabi Mohammad

Ratusan ribu warga Chechnya berkumpul di ibu kota, Grozny, memprotes penerbitan kartun Nabi Muhammad oleh majalah Prancis, Charlie Hebdo. (Foto: dari Russia Today)

GROZNY, SATUHARAPAN.COM - Ratusan ribu orang membanjiri jalan-jalan di ibu kota Chechnya, Grozny, dalam unjuk rasa menentang publikasi kartun Nabi Muhammad oleh majalah Charlie Hebdo. Demonstrasi itu disebut sebagai "Cinta kepada Nabi Muhammad," yang diselenggarakan oleh ulama setempat.

Warga Chechnya, Rusia dan Republik Kaukasus lainnya, berpawai, kata siaran pers Kementerian Dalam Negeri, seperti dikutip Russia Today. Sebagian  warga dari republik tetangga juga bergabung untuk demonstrasi tersebut.

Para pengunjuk rasa membawa spanduk, yang bertuliskan "Kami mencintai Nabi Muhammad", "Tidak untuk kartun Muhammad ", "Islam adalah agama damai."

Peserta demonstrasi mengatakan bahwa umat Islam seharusnya tidak menanggapi provokasi. "Kekerasan bukanlah metode," salah satu tulisan dari slogan mereka.

Massa berkumpul di dekat "The Heart of Chechnya," salah satu masjid terbesar di Rusia. Pemimpin Republik Chechnya, Ramzan Kadyrov, mengatakan kepada massa bahwa Islam adalah wilayah damai dan Muslim Rusia tidak akan membiarkan menggunakannya (agama Islam) untuk mengacaukan situasi di negara itu.

"Kami mengumumkan kepada seluruh dunia bahwa umat Islam tidak akan membiarkan digunakannya (agama) untuk mengacaukan situasi di negara itu. Kami selalu menjadi pelindung yang dapat diandalkan Rusia. Dan sekarang (kita) mampu memberikan penolakan yang tepat untuk setiap musuh di negerikami," katanya.

Menurut pemimpin Chechnya itu, Islam mengajarkan orang "untuk hidup dalam damai dan harmoni dengan semua bangsa negara kita, dengan orang-orang dari berbagai agama."

Kepala Dewan Mufti Rusia, Ravil Gaynutdin, menilai bahwa negara-negara Barat meninggalkan nilai-nilai keluarga dan spiritual. "Kita harus menghargai nilai-nilai spiritual dan moral kita, dan tradisi keluarga. Kita harus membangun negara rohani kita: Rusia yang besar," kata Gaynutdin, seperti dikutip kantor berita Tass.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home