Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 17:09 WIB | Jumat, 28 Oktober 2016

Warga Daquq Irak Tuntut Jawaban Terkait Serangan Mematikan

Tentara Irak mengenakan masker gas setelah ekstremis ISIS membakar pabrik sulfur dekat pangkalan Qayyarah, sekitar 30km sebelah selatan Mosul, dalam operasi untuk membebaskan kota itu dari ISIS, 22 Oktober 2016. Asap beracun yang menyebar ketika ekstremis membakar pabrik sulfur dekat Mosul tersebut telah menewaskan dua tentara dan membuat beberapa lainnya sakit serta memaksa pasukan AS di dekatnya mengenakan masker. (Foto: AFP)

DAQUQ, SATUHARAPAN.COM - Warga kota Daquq, Irak menuntut jawaban tentang siapa yang bertanggung jawab terkait sebuah serangan udara terhadap tempat ibadah Syiah yang mengakibatkan 15 orang terbunuh pada pekan lalu.

Koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) yang melancarkan serangan udara terhadap kelompok ISIS di Irak mengatakan bahwa mereka tidak melakukan serangan di kota utara tersebut. Dan, walaupun pemerintah Irak mengumumkan telah melakukan penyelidikan terkait serangan itu, namun belum ada hasil yang dirilis sejauh ini.

"Pemerintah mengirimkan sebuah komite penyelidikan untuk memeriksa lokasi penyerangan dan mengambil sisa-sisa dari rudal.... dan nomor serinya," kata Aryan al Bayati, yang ibu, adik perempuan dan keponakannya meninggal akibat serangan tersebut.

"Di mana hasil dari penyelidikan mereka sampai saat ini," tanya Bayati. Warga Daquq "masih merasakan kesedihan dan kesakitan besar," selama tujuh hari, katanya hari Kamis (27/10).

Serangan rudal menghantam tempat ibadah Syiah yang dikenal sebagai Husseiniyah di Daquq pada 21 Oktober sore hari, dan melukai puluhan orang. (AFP)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home