Loading...
DUNIA
Penulis: Eben E. Siadari 10:44 WIB | Senin, 30 Mei 2016

Warga Kristen Arab Juara Miss Transgender Israel

Miss Trans Israel, Ta'alin Abu Hanna. (Foto: Daily Times)

TEL AVIV, SATUHARAPAN.COM - Seorang Kristen berdarah Arab menangi Miss Trans Israel, sebuah kontes para transgender di negara itu.  Ta'alin Abu Hanna, 21 tahun, yang berasal dari kota utara Nazaret, mengenakan gaun pengantin putih ketika dia dinyatakan sebagai pemenang pada hari Jumat di Habima, teater nasional Israel.

Dia menggambarkan kemenangannya sebagai "bersejarah" dan mengatakan itu mempromosikan kesetaraan. Dia akan mewakili Israel di kontes Miss Trans Star International di Spanyol pada bulan Agustus mendatang. Itu akan jadi pertama kalinya seorang Israel berpartisipasi dalam ajang serupa.

Daily Times memberitakan Ta'alin menerima hadiah perawatan bedah plastik senilai US$ 15.000 dari sebuah rumah sakit di Thailand, plus tiket pesawat dan akomodasi di hotel  selama perawatan dan pemulihan.

Hanna mengalahkan 11 finalis lainnya, yang berasal dari berbagai kelompok yang mencakup keragaman geografis,  etnis dan agama di Israel, termasuk salah seorang peserta dari Rusia, Muslim dan warga Beersheba, Haifa, Yerusalem dan Tel Aviv.

Sementara itu, Erat Tilma, salah seorang juri, mengatakan kontes ini merupakan sarana bagi Israel untuk menunjukkan bahwa negara itu benar-benar cinta damai. "Kami bisa menunjukkan kepada dunia bahwa kami adalah benar-benar negara untuk perdamaian, kompetisi ini adalah untuk perdamaian," kata dia,  seperti dikutip NBC News.

Israel, menurut sebuah laporan, adalah salah satu negara yang paling ramah-transgender di dunia, termasuk memperbolehkan tidak hanya laki-laki dan perempuan berdinas di militer tetapi juga waria. Namun, pada kenyataannya tidak selalu begitu. Tilma, 70 tahun,  salah satu  perempuan pertama yang secara terbuka menyatakan diri transgender di Israel, mengatakan harus menanggung penderitaan di tahun 60-an.

"Itu 15 tahun setelah Holocaust," Tilma berkisah. "Orang-orang sibuk membangun Israel. Dan masalah seperti transgender ... tidak ada di agenda mereka."

Dia mengenang telah diperkosa dua kali dan dipukuli oleh polisi karena identitas gendernya. Dalam perjalanannya, dia kemudian mampu memenuhi mimpinya untuk menjadi "100 persen perempuan" dan mampu untuk menikah dan membangun sebuah keluarga.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home