Loading...
INDONESIA
Penulis: Sotyati 17:48 WIB | Sabtu, 28 September 2019

YGKI Berbagi dengan Warga Binaan di Lapas Cipinang

YGKI Berbagi dengan Warga Binaan di Lapas Cipinang
Yayasan Griya Kesehatan Indonesia (YGKI) membagikan kacamata baca kepada warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Cipinang, Jakarta Timur, yang berusia 50 tahun ke atas dalam bakti sosial pelayanan kesehatan pada Rabu, 25 September 2019. (Foto: YGKI/Moses Wibowo)
YGKI Berbagi dengan Warga Binaan di Lapas Cipinang
Bagian pendaftaran melayani warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Cipinang yang hendak memeriksakan kesehatan. (Foto: YGKI/Moses Wibowo)
YGKI Berbagi dengan Warga Binaan di Lapas Cipinang
Dokter mendengarkan keluhan warga binaan dalam pelayanan kesehatan. (Foto: Sotyati)
YGKI Berbagi dengan Warga Binaan di Lapas Cipinang
Pelayanan kesehatan gigi, warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Cipinang bisa memilih menambal atau mencabut gigi. (Foto: Sotyati)
YGKI Berbagi dengan Warga Binaan di Lapas Cipinang
Relawan YGKI bergambar bersama. (Foto: Sotyati)

SATUHARAPAN.COM – Bangku sudah terisi penuh dengan warga binaan ketika satu per satu relawan Yayasan Griya Kesehatan Indonesia (YGKI) memasuki ruang tempat pelayanan bakti sosial di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Cipinang, Jakarta Timur, Rabu, 25 September 2019. Menyisakan kursi kosong di bagian depan, untuk relawan dan tamu undangan.

Waktu menunjukkan pukul 09.00 saat itu, memerlukan satu jam untuk persiapan dan mengikuti prosedur yang berlaku untuk memasuki lembaga pemasyarakatan kelas satu. Kesabaran warga binaan yang hendak memeriksakan kesehatannya masih harus diuji, karena ada seremoni singkat. Hadir Kakanwil Kemenkumham Jakarta Timur Dr Bambang Sumardiono pagi itu, yang memberikan kata sambutan, dalam kegiatan yang digelar bertepatan dengan Hari Dharma Karyadhika Tahun 2019 itu.   

Bukan hanya bakti sosial pelayanan kesehatan, umum dan gigi, yang dilakukan YGKI hari itu. YGKI juga berbagi kacamata baca, kelengkapan mandi berupa sabun dan pasta gigi, sandal jepit, juga berbagi kitab suci, untuk warga binaan beragama Islam, Kristen dan Katolik, Buddha, dan Hindu.

Pada kesempatan itu, YGKI dengan dukungan sahabat lintas iman, berbagi  400 Alkitab dan 81 bacaan rohani Kristen, 104 Alquran, 19 Kitab Tripitaka dan 88 bacaan rohani Buddha, serta 10 Kitab Weda.

“Alkitab itu hasil sumbangan dari Sahabat YGKI dan GBI Gilgal,” Ketua YGKI Jusak Ismanto Indrawan menjelaskan. “Alquran itu disumbangkan oleh Kasudin Lingkungan Hidup Jakarta Barat, Camat Grogol Petamburan, Lurah Tanjung Duren Utara, Lurah Grogol, dan PTSP Kecamatan Grogol Petamburan,” ia menambahkan.

Kitab Tripitaka disumbangkan oleh Sahabat YGKI, sementara Kitab Weda merupakan sumbangan dari Pura Adhitya Jaya Rawamangun Jakarta Timur.

YGKI juga membagikan 357 kacamata plus (baca), 240 pasang sandal japit, 500 pasta gigi, dan 500 sabun mandi.

“Sungguh sebuah kebahagiaan ketika kerukunan umat dapat terjadi dengan bergandengan tangan membantu sesama yang terpenjara. Tentunya semua itu berlandaskan kasih pada Tuhan melalui sesama anak bangsa,” kata Jusak.

“Menjadi kerugian besar ketika kita tidak mampu bekerja sama atau bersinergi melayani dan berbagi cinta kasih, karena semua itu adalah sebuah kesempatan,” ia menambahkan.

Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan pada bakti sosial Rabu itu dilayani sebelas dokter umum dan empat dokter gigi dari berbagai klinik di bawah payung YGKI. Dari rekaman data bagian pendaftaran, tercatat 328 warga binaan memeriksakan kesehatan ke dokter umum, 58 warga binaan memeriksakan kesehatan gigi, dan 357 orang menjadi “pasien mata”.

“Penyakit terbanyak yang ditangani oleh dokter umum adalah gatal-gatal, pegal-pegal, ISPA (batuk dan pilek), gastritis, dan hipertensi,” kata Dokter Hariani dari Poliklinik Pratama Cipinang Bali, salah satu dokter yang bertugas.

“Pada bagian gigi, tindakan yang dilakukan, cabut dan tambal gigi,” ia menambahkan. Selain menggunakan alat portable, pemeriksaan gigi juga dilakukan di mobil dental unit.

Bakti sosial berjalan lancar, dan selesai sekitar pukul 15.00. Pada kesempatan itu, relawan YGKI berbagi kasih dalam wujud lain. Mereka membeli hasil karya warga binaan yang dipamerkan di dekat tempat pelayanan kesehatan, mulai dari gantungan kunci, kerajinan tangan mobil-mobilan berbahan kertas koran, celengan, batik tulis mulai dari sapu tangan hingga kerudung, tempat tisu, tempe, hingga karya lukisan.        

“Tentunya kita sebagai warga bangsa harus menciptakan hidup yang harmonis, dalam kerukunan beragama, yang dituangkan dalam bentuk berbagi kasih   dengan apa yang ada pada kita, Jangan merasa lelah untuk berbagi dan berbuat kepada sesame,” Jusak menutup rangkaian kegiatan siang itu.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home