Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 07:37 WIB | Selasa, 03 September 2013

18 Anggota Liga Arab Setuju Tindakan Keras untuk Membuat Suriah Jera

Ketua Liga Arab, Nasbil El-Araby. (Foto; ahram.org.eg)

KAIRO, SATUHARAPAN.COM – Sekretaris Jenderal Liga Arab, Nabil El-Araby, mengatakan bahwa 18 negara Arab anggota liga tersebut menyatakan mendukung langkah-langkah keras terhadap pemerintah Suriah.

"Senjata-senjata itu tidak dapat digunakan, kecuali melalui roket dan pesawat tertentu, sehingga hal itu menunjukkan dilakukan oleh rezim," kata El-Araby pada konferensi pers pada hari Senin (2/9) di Kairo. Pertemuan tersebut dihadiri para menteri luar negeri anggota Liga Arab, dan dihadiri oleh wakil dari koalisi oposisi Suriah.

Yang dimaksud El-Araby adalah rezim Bashar Al-Asaad yang menggunakan senjata kimia dalam sebuah serangan pada 21 Agustus lalu dan menewaskan sedikitnya 1.400 warga sipil di pinggiran Damaskus, ibu kota Suriah.

Pertemuan darurat di Kairo itu menyimpulkan bahwa rezim Suriah Bashar al-Assad bertanggung jawab atas serangan  tersebut. Tetapi El-Araby mengatakan bahwa "opsi militer adalah hal yang di luar dari pertanyaan."

Dia mengatakan bahwa para inspektur Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang menyelidiki serangan itu "tidak memiliki wewenang untuk mengatakan yang melakukan adalah ini ... Jadi, semua inspektur itu akan mengatakan bahwa senjata kimia telah digunakan."

Perang Dingin Baru

El-Araby juga berbicara tentang "jenis baru perang dingin," mengacu pada sikap Amerika Serikat dan Rusia, yang mendukung masing-masing pihak yang berlawanan dalam konflik. Dan dalam konflik di Suriah, pihak Rusia mendukung rezim Al-Asaad, sementara AS memebrikan bantun pada koalisi oposisi dan berencana menyerang Suriah.

Sebagaimanan diberitakan sebelumnya, Presiden AS, Barack Obama, mengumumkan pada hari Sabtu bahwa dia akan meminta persetujuan Kongres sebelum meluncurkan intervensi militer "terbatas dan terarah" di Suriah.

Selama beberapa bulan terakhir, kedua kekuatan telah mencoba untuk membawa pihak yang bertikai ke konferensi perdamaian yang disebut sebagai Konferensi Jenewa 2. “Apa yang disepakati pada Jenewa Ibelum dilaksanakan," kata El-Araby.

"Harus ada solusi politik, karena pemerintah (Suriah) tidak akan mampu mengakhiri pemberontaank, dan sebaliknya,"  kata dia. Sebelumnya Liga Arab menyerukan intervensi militer ke Suriah, namun kemudian yang disampaikan adalah meminta PBB dan masyarakat internasional untuk mengambil tindakan yang membuat "jera" dengan langkah-langkah di bawah hukum internasional.

Elaraby menambahkan bahwa dia menganggaphanya PBB "sebagai perwakilan resmi dari masyarakat internasional" yang  bisa "mengambil tindakan untuk menghentikan orang-orang yang melakukan kejahatan ini." (aljazeera.com / ahram.org.eg)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home