Loading...
BUDAYA
Penulis: Bayu Probo 16:30 WIB | Senin, 11 Januari 2016

18 Bulan Lawan Kanker, Musikus David Bowie Meninggal

Musikus legendaris, David Bowie, meninggal setelah 18 bulan berjuang melawan kanker. (Foto: vrworld.com)

SATUHARAPAN.COM – Penyanyi legendaris David Bowie meninggal dunia pada usia 69 tahun setelah diam-diam melawan kanker selama 18 bulan.

Bintang yang merilis album baru pekan lalu itu dikenal sebagai pencipta glam rock dan salah satu dari seniman paling sukses abad 20.

Juru bicara Bowie mengatakan Minggu (Senin, 11/1 WIB) ini, “David Bowie meninggal dengan damai dikelilingi oleh keluarganya setelah melawan kanker dengan tabah selama 18 bulan.”

“Banyak dari kalian yang akan berbagi kabar duka itu, namun kami meminta agar Anda menghormati privasi keluarga selama masa berduka.”

Album terbarunya Blackstar baru dirilis Jumat silam, meski Bowie jarang tampil atau terlihat di depan publik beberapa bulan belakangan.

Putra Bowie, Duncan Jones yang dikenal sebagai Zowie Bowie, mengonfirmasi kabar duka itu lewat Twitter:

“Sangat menyesal dan sedih untuk mengabarkan kalau itu benar. Saya akan offline untuk sementara. Cinta untuk kalian semua.” tulisnya di Twitter.

Perjalanan Unik Iman Bowie

David Bowie, lahir dengan nama David Robert Jones, di London, Inggris, 8 Januari 1947.

Bowie tidak dibesarkan secara religius, tetapi tumbuh menjadi salah satu artis yang paling provokatif sepanjang masa. Pandangan-pandangannya menyebabkan generasi glam-rock mempertanyakan segala sesuatu dari seksualitas hingga spiritualitas mereka. Lirik lagu-lagunya berkisar dari omong kosong yang membingungkan sampai hal brilian dan mendalam. Oleh karena itu spiritualitas Bowie sangat menarik, terutama di masa-masa akhir hidupnya.

Saking banyak aspek, Bowie sulit untuk dijabarkan—bahkan oleh dirinya sendiri. Dia mengaku mencoba setiap agama, mengatakan:

Saya masih muda, bebas, dan Buddhisme Tibet menarik bagi saya saat itu. Saya berpikir, ‘Ada keselamatan.’ Sayang, itu tidak cocok. Lalu saya mempelajari Nietzsche, satanisme, Kristen ... agama suku, dan akhirnya bernyanyi. Sebuah perjalanan yang panjang.

Tapi di usianya yang lanjut, pandangan spiritual sejati Bowie telah keluar. Dia mengatakan:

Saya tidak cukup ateis dan itu mengkhawatirkan saya.  Namun, ada yang bisa sedikit dipegang: Yah, saya hampir seorang ateis. Beri waktu saya beberapa bulan.

Wawancara ini dilakukan pada 2003. Mungkin Bowie akhirnya membuat lompatan menjadi seorang ateis sejati.

Salah satu lirik Bowie khususnya mengingatkan Nietzsche dengan kutipan terkenal: “Tuhan sudah mati.” Atau, mungkin Bowie hanya kecewa dengan agama daripada dengan kecewa dengan konsep Tuhan ketika dia menyanyikan Seven.

The gods forgot that they made me/So I forget them, too/I dance among their shadows/I play among their graves.  (Ant/Hollow Verse)

Baca juga:


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home