Loading...
SAINS
Penulis: Reporter Satuharapan 21:27 WIB | Minggu, 03 Juli 2016

288 Titik Panas Terpantau NASA

Areal lahan dan hutan terbakar terlihat dari atas Helikopter BNPB jenis MI-8 di Desa Pangkalan Terap, Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau, hari Jumat (10/6). Satgas Karlahut Propinsi Riau terus berupaya melakukan pemadaman baik dari darat maupun udara terhadap kebakaran hutan dan lahan yang diperparah dengan kencangnya tiupan angin serta cuaca panas itu. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis munculnya 288 titik panas yang diduga kebakaran hutan dan lahan (dengan tingkat kepercayaan sedang (30-79 persen) dan tinggi (lebih dari 80 persen) pada hari Minggu (3/7), pukul 06.00 WIB.

Data titik panas itu berdasarkan pantauan Lapan dari satelit Modis dengan sensor Terra Aqua dari NASA, 

Berdasarkan data yang diterima Antara di Jakarta, Minggu, dari 288 titik panas tersebut 245 di Sumatera dan 43 titik panas di Kalimantan serta sebagian besar titik panas tersebut disengaja atau dibakar. 

Sedangkan, pada tingkat kepercayaan sedang (lebih dari 30 persen) di Sumatera terdapat 245 titik panas dengan sebaran Aceh 29, Sumatera Utara 112, Sumbar 47, Riau 26, Bengkulu 15, Jambi 10, Lampung 2, dan Sumsel 4. Di Riau hotspot terdapat di Kampar 1, Pelalawan 2, Rohil 8, Dumai 1, Kuansing 1 dan Inhu 1. 

Kepala BNPB Willem Rampangilei telah memerintahkan BPBD agar tetap meningkatkan pemadaman dan pencegahan kebakaran hutan dn lahan. 

Selama libur Lebaran agar tidak lengah karena kenyataannya masih banyak pembakaran dan titik panas meningkat. Masyarakat dihimbau untuk tidak membakar saat membuka lahan, ujarnya. 

Dampak kebakaran hutan sangat luar biasa dan merugikan semua pihak. Pencegahan harus ditingkatkan karena lebih efektif daripada pemadaman, katanya.

BNPB menempatkan dua helikopter "water bombing" (pengebom air) jenis MI-8 dan MI-171, serta dua pesawat Air Tractor "water bombing". 

Setiap hari heli dan pesawat tersebut memadamkan api dari udara. Sementara itu satgas darat dari TNI, Polri, Manggala Agni, Damkar, BPBD, Masyarakat Peduli Api dan karyawan perusahaan memadamkan api dari darat. 

Indeks Standar Pencemaran Udara di Lido Kab Rokan Hilir pada level sedang hingga tidak sehat. Kepulan asap banyak ditemukan di Kec Pasir Limau Kapas Kab Rohil yang dilakukan oleh warga dari luar Rohil.

Sementara itu pemadaman karhutla di Desa Sungai Solok Kec Kuala Kampar Kab Kampar masih dilakukan petugas. Luas lahan terbakar 9 hektar. Di Desa Kapau Kec Kerumutan terbakar 1,5 hektar. 

Petugas masih terus memadamkan api Taman Nasional Tesso Nelo, Desa Sungai Solok Kec Kuala Kampar di Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Di wilayah Kab Lima Puluh Koto Prov Sumbar lokasi terbakar sulit dijangkau dan sudah terbakar 2 hari.

Sedangkan lahan terbakar yang sudah berhasil dipadamkan petugas pada (Sabtu,2/7) antara lain di Desa Karya Indah Kec Tapung Kab Kampar luas lahan terbakar 25 hektar. Lahan di Kec Tampan Kota Pekanbaru luas terbakar 10 hektar. Di Kel Air Hitam Kec Payung Sekaki Kota Pekanbaru seluas 2 hektar, dan beberapa lokasi lain.

Kondisi kering, sulit air dan lokasi yang sulit diakses menyebabkan kesulitan memadamkan api. Cuaca ke depan pada Juli, Agustus dan September akan lebih kering sehingga potensi mudah terbakar akan meningkat.  (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home