Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 16:43 WIB | Kamis, 10 April 2014

30 Orang Meninggal Akibat Pertempuran antar Milisi di CAR

Kekerasan antar etnis dan kelompok agama yang terus berlanjut di Republik Afrika Tengah. (Foto: Ist)

BANGUI, SATUHARAPAN.COM – Sedikitnya 30 orang meninggal, sebagian besar warga sipil, dalam pertempuran antara milisi yang didominasi warga Kristen dan kelompok pemberontak mayoritas Muslim di Republik Afrika Tengah (CAR), kata polisi setempat hari Rabu (9/4).

Para korban, "sebagian besar warga sipil"  yang terjebak dalam baku tembak pada hari Selasa di pusat kota Dekoa. Selain itu lebih dari 10 orang terluka, kata polisi.

Pertempuran disebut terjadi antara milisi yang didominasi Kristen, anti Balaka dan kelompok milisi Seleka yang didominasi Muslim. Bentrokan  kedua kelompok ini terjadi dalam perebutan kekuasaan selama 10 bulan sejak Maret 2013, dan mengakibatnkan gelombang kebrutalan dan pembunuhan.

Polisi mengatakan bahwa anti - Balaka yang berarti anti parang dalam bahasa lokal, Sango, mengacu pada kelompok yang memilih angkat senjata, menyerang milisi Seleka pada hari Rabu pagi.

Namun pertempuran meningkat ketika Seleka memanggil bala bantuan, tambah polisi. "Sebagian besar korban adalah warga sipil yang terkena peluru nyasar," kata sumber itu menambahkan.

Ribuan orang meninggal dan sekitar seperempat penduduk negara itu yang berjumlah 4,6 juta orang mengungsi akibat kekerasan yang disebabkan kekerasan sejak kudeta dilancarkan oleh milisi Seleka.

Pasukan penjaga perdamaian Afrika dan Perancis telah berjuang untuk mencegan kekerasan dan mengontrol keamanan di negara itu. Namun sejauh ini kekerasan terus terjadi.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) diharapkan pada hari Kamis untuk mengizinkan penyebaran sekitar 12.000 pasukan penjaga perdamaian pada bulan September untuk membantu menghentikan pertumpahan darah di sana.

Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki –moon, telah memperingatkan bahwa konflik telah berubah menjadi "pembersihan etno-religius," dengan kekejaman seperti menghukum gantung, pemenggalan kepala, dan  kekerasan seksual. (AFP)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home