Loading...
DUNIA
Penulis: Melki Pangaribuan 16:23 WIB | Senin, 02 Januari 2017

35 Diplomat Rusia Telah Tinggalkan AS

Presiden Rusia,Vladimir Putin, dan Presiden AS, Barack Obama. (Foto: dok/Ist)

MOSKOW, SATUHARAPAN.COM – Pesawat pengangkut 35 diplomat Rusia yang diusir dari Amerika Serikat (AS) atas dugaan intervensi Moskow dalam pemilu presiden di AS telah bertolak dari Washington, hari Minggu (1/1), menurut laporan sejumlah media Rusia.

“Pesawat telah lepas landas. Semua orang berada di dalam pesawat,” menurut pernyataan kedutaan besar Rusia di Washington seperti dilansir kantor berita nasional RIA Novosti.

Para kerabat diplomat juga berada di dalam pesawat tersebut yang diterbangkan secara khusus dari Rusia untuk mengangkut 96 penumpang.

Pengusiran dilakukan sebagai bagian dari sanksi yang diperintahkan oleh Presiden Barack Obama pada Kamis pekan lalu, hanya beberapa pekan menjelang berakhirnya masa jabatannya sebagai presiden.

“Kami dapat mengonfirmasi bahwa 35 diplomat Rusia yang dinyatakan persona non grata, bersama keluarga mereka sudah meninggalkan Amerika Serikat,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri AS kepada AFP.

Para diplomat tersebut merupakan agen intelijen di kedutaan besar Rusia di Washington dan konsulat di San Francisco. Mereka diberikan tenggat waktu 72 jam, Kamis, untuk angkat kaki.

Injelijen AS mengungkapkan Kremlin memerintahkan peretasan email Partai Demokrat dan staf kampanye Hillary Clinton agar Donald Trump dapat memenangi pemilu presiden.

Obama juga memerintahkan penutupan dua kompleks diplomatik Rusia di New York dan Maryland yang diduga digunakan untuk kegiatan intelijen.

Sanksi ekonomi juga dijatuhkan terhadap badan intelijen Rusia FSB dan GRU. Empat agen intelijen GRU termasuk ketua Igor Korobov juga menghadapi sanksi.

Sementara itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin, memutuskan untuk tidak membalas tindakan Obama itu dengan menyatakan akan mempertimbangkan dahulu langkah-langkah yang diambil Donald Trump ketika resmi menjadi presiden AS pada 20 Januari.

Setelah tanggal itu baru Rusia memutuskan langkah-langkah lebih jauh dalam hubungan AS-Rusia, demikian Reuters.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home