Loading...
INSPIRASI
Penulis: Katherina Tedja 01:00 WIB | Jumat, 24 Oktober 2014

Ademnya Negeri Ini

Dan gelombang keteduhan itu pun bergulung-gulung makin membesar…. Di berbagai media sosial… orang-orang dari berbagai kepercayaan menyatakan suka, mengungkapkan kekaguman mereka, dan membagikan kisah itu kepada lebih banyak orang.
Foto: istimewa

SATUHARAPAN.COM – Adem adalah sensasi nikmat tatkala secangkir minuman dingin mengalir di kerongkongan yang kering. Adem adalah kelegaan seorang musafir yang tertatih di padang kering tak bertepi—lunglai dan hampir kalah—ketika ditemukannya oasis dan pepohonan teduh. Adem adalah titik hujan pertama yang mengakhiri kemarau panjang!

Sebuah kesejukan tak terhingga mulai kita rasakan akhir-akhir ini. Bukan sebuah keteduhan biasa yang menenangkan tubuh. Ini adalah ketentraman jiwa… adem ayem tentrem ning dalem… kedamaian batin.

Berangkat dari kota Malang, seorang pimpinan masjid menyampaikan permohonan maaf kepada pimpinan gereja karena salat Iduladha telah menyebabkan jadwal ibadah gereja tertunda.

Dan gelombang keteduhan itu pun bergulung-gulung makin membesar…. Di berbagai media sosial… orang-orang dari berbagai kepercayaan menyatakan suka, mengungkapkan kekaguman mereka, dan membagikan kisah itu kepada lebih banyak orang.

Kemudian, dua negarawan petarung besar yang berlaga di dalam pemilihan presiden bertemu dalam suasana kekeluargaan … seorang dari mereka sedang berulang tahun…Tidak penting siapa mendatangi siapa, tidak penting apakah memang ada yang lebih unggul di antara mereka… perjumpaan ini seakan-akan mengumumkan: persaudaraanlah yang utama….

Puncaknya terjadi ketika Bapak Presiden menyapa rekan dan sahabat baiknya di dalam pidato pelantikan… sementara dari kursi para undangan berdiri sang rekan laga yang telah bertanding dengan gagah pada suatu masa yang tampak sangat jauh di belakang… kini memberikan restu dengan hormat militer….

Duh… ademnya… tampaknya bangsa Indonesia sedang bergerak maju. Bangsa besar ini tidak lagi melihat kemajemukan sebagai aib melainkan percik elok warna-warni pada kanvas Sang Pelukis Agung. Ketika hati menemukan ke tentramannya… maka ”kerja-kerja-kerja” tidak pernah terlampau berat!

 

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home