Loading...
RELIGI
Penulis: Martahan Lumban Gaol 21:36 WIB | Jumat, 12 Juni 2015

“Agama Tak Bisa Dipisahkan dari Kehidupan Sehari-hari”

Prof Azyumardi Azra saat menjadi pembicara dalam talk show, "Intoleransi dalam Kehidupan Politik, Sebuah Realitas di Indonesia", di Gedung Sinar Kasih, Kamis (3/4). (Foto: Dok. satuharapan.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Guru Besar Ilmu Filsafat Univesitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hadayatullah Azyumardi Azra mengatakan sulit untuk menghindari agama terlibat dalam proses kehidupan sehari-hari. Karena agama merupakan salah satu sumber pembentuk pandangan dunia yang kemudian diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Saya kira sulit menghindari agama terlibat dalam kehidupan sehari-hari, sulit itu mengelakkannya. Karena agama adalah salah satu sumber pembentuk pandangan dunia yang kemudian diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Azyumardi dalam Seminar Terbuka Program Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia bertema Agama dalam Ruang Publik: Ancamankah bagi Negara Hukum?, di Kampus UKI Diponegoro, Jakarta, Jumat (12/6).‎

Terkait apakah keterlibatan agama tersebut merupakan sebuah ancaman, menurut di tidak. Menurut dia, agama hanya akan menjadi ancaman ketika bertemu proses politik dan kekuasaan, sehingga muncul potensi terjadinya konflik.

“Apakah keterlibatan itu ancaman? Tidak. Tapi bila bertemu proses politik yang jelas dengan kekuasaan itu bisa menjadi potensi konflik,” ujar Azyumardi.

Dia melanjutkan, Indonesia beruntung memiliki organisasi masyarakat Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah yang tidak memiliki orientasi politik, sehingga bisa menjadi penyeimbang dalam memainkan peran agama dalam kehidupan sehari-sehari. “Islam di Indonesia yang berpolitik hanya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), sementara NU dan Muhammadiyah berperan sebagai Islamic base saja,” kata Azyumardi.

Editor : Bayu Probo

Ikuti berita kami di Facebook


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home