Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 20:17 WIB | Selasa, 29 Desember 2015

Ahok Beri Waktu 1 Tahun Kopaja Benahi Armadanya

Ahok Beri Waktu 1 Tahun Kopaja Benahi Armadanya
Seorang warga melintas di depan bus Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja) lama yang terlihat di Terminal Bus Angkutan Umum Blok M, Jakarta Selatan, Selasa (29/12). Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama telah memberi waktu satu tahun yaitu akhir tahun 2016 kepada pengelola Kopaja untuk membenahi armadanya dalam rangka meningkatkan pelayanan transportasi publik di Jakarta. (Foto-foto: Dedy Istanto).
Ahok Beri Waktu 1 Tahun Kopaja Benahi Armadanya
Bus Kopaja lama yang masih terlihat di Terminal Bus Blok M yang rencananya tahun depan sudah tidak diperbolehkan beroperasi karena akan diganti dengan armada bus yang baru.
Ahok Beri Waktu 1 Tahun Kopaja Benahi Armadanya
Para warga saat melintas di areal Terminal Bus Blok M Jakarta Selatan untuk mencari angkutan umum yang akan ditumpanginya terlihat pada sore hari.
Ahok Beri Waktu 1 Tahun Kopaja Benahi Armadanya
Seorang ibu membawa anak saat melintas di depan angkutan umum Kopaja lama yang berada di depan areal Terminal Blok M yang rencananya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberi waktu satu tahun kepada pengelola Kopaja untuk membenahi armadanya.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memberi waktu satu tahun kepada pengelola bus Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja) untuk membenahi armadanya.

Ahok tidak akan memberikan toleransi terhadap kendaraan yang bobrok, jika masih ditemukan maka akan dikandangkan, katanya, seperti yang dilansir sumber dari beritajakarta.com. “Kalau Kopaja janji minta waktu sampai akhir tahun 2016 untuk membenahi armadanya, maka ya sudah saya kasih”, katanya.

Kebijakan terhadap pembenahan angkutan transportasi umum tidak hanya diberlakukan kepada Kopaja, namun juga untuk angkutan lainnya seperti Metromini dan Kopami. Kata Ahok, pihak Metromini mengaku sudah menyiapkan armadanya, dan akan siap juga untuk beroperasi.

Basuki menegaskan, jika angkutan umum tidak mau bergabung dengan sistem rupiah per kilometer, maka akan mengalami kebangkrutan, karena pemerintah akan memberikan subsidi atau public service obligation (PSO). “kalau dia tidak mau pasti akan bangkrut, karena nanti armada kami akan jauh lebih banyak dengan bayar Rp 3.500 semua, dibandingkan mereka memungut duit dari penumpang, ya orang pasti naik yang Rp 3.500 dong”, kata Ahok.

Sebelumnya pada hari Selasa (22/12) kemarin, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah meresmikan bus Kopaja baru dengan tampilan berwarna biru dan putih. Sebanyak 68 armada yang terparkir di Parkir Timur Senayan, Jakarta Selatan telah diresmikan secara langsung oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dari total keseluruhan bus yang jumlahnya mencapai 320 armada yang akan siap beroperasi dan terintegrasi dengan bus Transjakarta.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home