Loading...
INDONESIA
Penulis: Francisca Christy Rosana 07:32 WIB | Selasa, 25 Agustus 2015

Ahok: Dahulu Pantai Indah Kapuk dan Pluit Tambak Udang

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota DKI. (Foto: Francisca Christy Rosana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengelak rumah elite di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) merupakan hunian yang berdiri di atas lahan resapan. Ia berdalih, sebagian besar lahan di PIK dan Pluit, Jakarta Utara, dahulunya merupakan tambak udang.  

Menurut pejabat asal Belitung Timur itu, pihak pengembang telah mendapatkan izin membangun perumahan di Pluit. Semula, lahan di Pluit merupakan lahan gembur yang kemudian dipadatkan oleh pengembang untuk membuat perumahan. 

Pembangunan perumahan di kawasan tersebut disebut telah mendapatkan izin dari pemerintah sejak 1960-an. 

"Dulu PIK dan Pluit itu adalah tambak udang. Pemerintah setempat membuat tambak udang untuk membantu perekonomian warga," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (24/8). 

Sementara itu, keberadaan hutan bakau atau mangrove menurutnya dahulu hanya sebagian kecil. Lalu pada 1984, sebagian kecil hutan mangrove sempat hancur akibat abrasi. 

"Posisi hutan bakau itu persentase kecil yang terletak pesisir. Pada tahun 1980 kondisi awalnya seperti itu. Kemudian pada 1984 terjadi abrasi yang menyebabkan kehancuran hutan bakau itu. Sampai sekarang pun masih ada," ujar Ahok. 

Hutan mangrove yang ada sekarang, kata Ahok, adalah kontribusi pengembang setelah melihat kondisinya hancur karena abrasi. 

Sebelumnya, budayawan JJ Rizal memberi kritik keras kepada Ahok melalui Twitter karena rumahnya dianggap masuk hunian yang harus dirobohkan lantaran berdiri di atas lahan resapan air. Ahok disebut-sebut hanya kooperatif dengan warga berstrata atau berkedudukan tinggi, sementara ia dianggap semena-mena pada warga miskin. (beritajakarta.com)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home