Loading...
HAM
Penulis: Bayu Probo 01:14 WIB | Kamis, 02 Juni 2016

Ahok Jadi Contoh Terbukanya Muslim akan Kepemimpinan

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. (Foto: Dok Satuharapan.com)

SATUHARAPAN.COM – Saat Sadiq Khan terpilih sebagai Wali Kota London, ada yang mempertanyakan apakah masyarakat Muslim terbuka? Selain Ahok ada banyak pemimpin Kristen di dunia Muslim.

Sadiq Khan digambarkan sebagai lambang Eropa yang berusaha menghapuskan Islamophobia. Bahkan, ia dianggap sebagai Muslim pertama yang menjadi pemimpin di Eropa pada masa modern ini. Padahal ini adalah anggapan yang salah, sebab selain Khan ada Erion Veliaj di kota Tirana, Ahmed Aboutaleb wali kota Rotterdam, dan Shpend Ahmeti dari Pristina.

Bahkan, jika mau menarik ke belakang hingga 1.000 tahun ke belakang lebih banyak lagi pemimpin Muslim di Eropa: Jafar al-Kalbi sebagai wali kota Palermo, Italia. Gubernur Athena pun pernah Muslim pada era sebelum 1830-an. Abdurrahman Abdi Pasha pernah menjadi wali kota Budapest, Hungaria pada abad ke-17. Jadi, sebenarnya Eropa sudah terbiasa dipimpin orang Islam.

Lalu bagaimana dengan sebaliknya? Apakah dunia Muslim menerima pemimpin yang berbeda agama? Bukan hal masalah ternyata. Media-media dengan bangga menjawab itu. Independent, Tribune Pakistan, mendaftarkan delapan pemimpin Kristen di tengah komunitas Muslim, walaupun kenyataannya lebih banyak.

Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok, menjadi Gubernur di ibu kota Indonesia—87,2 persen adalah Muslim—sejak 2014 lalu menggantikan gubernur sebelumnya, Joko Widodo yang menjadi presiden. Ahok adalah wakil Jokowi. Ahok bertekad untuk maju kembali dalam pemilihan Gubernur sebagai petahana pada November nanti.

Februniye Akyol adalah wakil Wali Kota Mardin, Turki. Turki—penerus kekhalifahan Ustmaniyah/Ottoman—adalah 99,8 persen Muslim. Akyol, 25 tahun, adalah anggota Partai Perdamaian dan Demokrasi yang kebanyakan anggotanya adalah etnis Kurdi. Ia terpilih pada Maret 2014 lalu.

Di Bahrain, Alees Thomas Samaan adalah perempuan pertama yang diangkat menjadi ketua Dewan Syuro Bahrain—semacam MPR di Indonesia. Samaan adalah salah satu dari empat perempuan untuk duduk di Dewan Syuro ini.

Seperti kebanyakan warga Kristen Bahrain, dia adalah putri dari imigran yang diberi kewarganegaraan Bahrain. Orangtua Alees ini berasal dari Suriah.

Setelah sukses memimpin Dewan Syuro, pada 7 Desember 2011-24 Agustus 2015, Alees Samaan bertugas menjadi Duta Besar Bahrain untuk Inggris. Selain Samaan ada tiga duta besar perempuan lainnya: Shaikha Haya Al Khalifa Duta Besar Bahrain untuk Prancis, Bibi Al Alawi Duta Besar Bahrain untuk China, dan Huda Ezra Ebrahim Nonoo Duta Besar Bahrain untuk Amerika Serikat. Bahkan Huda adalah seorang Yahudi. Dari 1,2 juta penduduk Bahrain, hanya ada 38 orang Yahudi. Komunitas Kristen Bahrain ada sekitar 15 persen.

Di Pakistan ada Kamran Michael. Di negara dengan penduduk 96,4 persen Muslim ini, Michael adalah menteri bidang Pelabuhan dan Perkapalan. Selain sebagai anggota senat, Kamran Michael juga anggota Komite Perubahan Iklim, Komite Industri Garmen, Kesehatan, dan Makanan Nasional.

Di Mesir, dahulu ada Boutros-Boutros Ghali. Di negara dengan penduduk 90 persen Muslim ini, Ghali—seorang Kristen Koptik—menjadi menteri luar negeri selama 14 tahun. Setelah itu ia menjadi Sekretaris Jenderal PBB.

Kini, di Mesir punya Nabila Makram, juga seorang Koptik, menjadi Menteri Imigrasi dan Ekspatriat Mesir. Makram adalah satu dari tiga perempuan Mesir yang menjabat menteri yang dilantik tahun lalu.

Ramallah—ibu kota de facto Palestina—pernah dipimpin Janet Mikhail. Seorang perempuan Katolik. Sampai sekarang Janet Mikhail masih menjadi anggota Dewan Kota Ramallah. Pengganti Mikhail adalah Musa Hadid, juga seorang Kristen.  Di kota lain Palestina, Betlehem, ada Vera Baboun. Baboun adalah seorang kepala sekolah SMA Katolik.

Léopold Sédar Senghor adalah seorang Katolik yang menjadi Presiden Senegal selama 20 tahun. Senegal 95,4 persen Muslim. Almarhum Senghor dijuluki sebagai “Presiden Puisi”. Ia dikenal sebagai peletak dasar demokrasi dan kebebasan pers di Senegal yang dipakai hingga kini.

Michel Suleiman, presiden Lebanon dari 2008-2014. Sebagai seorang Kristen Maronit, Suleiman memimpin negara dengan penduduk 54 persen Muslim.  

Jadi, sekarang ini adalah masa kepemimpinan yang bersifat meritokrasi, berdasarkan kapabilitas, bukan primordialisme suku atau agama.

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home