Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Francisca Christy Rosana 15:31 WIB | Kamis, 05 Februari 2015

Ahok: Monorail Gagal MRT Butuh Waktu

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) bersama Direktur PT MRT Dono Boestami menekan tombol sirine sebagai tanda diresmikannya pembangunan mega proyek MRT di areal Dukuh Atas, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, 10 Oktober 2013. (Foto: dok.satuharapan.com/Dedy Istanto).
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Jakarta seakan tak pernah lepas dari persoalan lalu lintas dan transportasi. Pekan lalu, Jakarta dinobatkan sebagai kota dengan lalu lintas termacet sedunia menurut hasil survei produsen minyak pelumas Castrol. 
 
Bermaksud mengurangi kemacetan, Jakarta dalam kepemimpinan Joko Widodo dulu sempat mewacanakan pembangunan transportasi massal cepat Monorail. Gagal dengan proyek tersebut, kini Jakarta di tangan Basuki Tjahaja Purnama kembali mengupayakan pembangunan transportasi massal cepat berbasis MRT (Mass Rail Transit). 
 
"Monorail sudah gagal, kini MRT butuh waktu," ujar Gubernur DKI Jakarta yang akrab disapa Ahok itu di Balai Kota, Jakarta Pusat pada Kamis (5/2) pagi. 
 
Sambil menunggu MRT, Ahok pun terus mengupayakan penambahan dan perbaikan moda transportasi. Sebelumnya, Transjakarta yang dinilai Ahok mengalami kegagalan kini tengah diperbaiki dengan sistem baru melalui pembentukan PT (Perseroan Terbatas).
 
"Baru satu bulan, kini Transjakarta yang bernaung di bawah PT tersebut sudah ada kemajuannya. Terminal-terminalnya lebih bagus. Kita juga paksakan e-ticketing. Rute tujuan melalui e-ticketing kita bisa atur," kata Ahok. 
 
Kedepan, Ahok bermaksud menambahkan armada angkutan massal dari produk yang berkualitas, salah satunya bus buatan Swedia bermerk Scania. "Scania saja sampai akhir tahun bisa masuk sampai 80 unit bus," ujarnya. 
 
Sistem transportasi massal Jakarta ini diharapkan dapat terlihat rapi di awal 2016 mendatang. 
 
Selain itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI juga sedang melakukan uji coba angkutan umum dengan sistem pembayaran per kilometer. Dengan sistem ini, supir dan kernet tidak lagi mengejar setoran. 
 
"Uji coba mungkin dua bulan lagi, termasuk uji coba halte yang terintegrasi. Bayarnya rupiah per kilometer, yang bayarin Transportasi Jakarta," ujar mantan Bupati Belitung Timur ini. 
 
Jalur yang akan digunakan untuk uji coba angkutan umum modern ini rencananya dilakukan mulai dari Manggarai hingga Blok M, dan sebaliknya. 
 
"Minimal satu rute dulu dicoba dalam dua bulan ini. termasuk haltenya kita mulai lelangkan kepada swasta yang ingin bangun," kata Ahok. 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home