Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 16:25 WIB | Rabu, 23 Maret 2016

Ahok: Perusahaan Taksi Peralat Sopir untuk Protes

Seorang sopir taksi resmi menempelkan sticker pada body kendaraannya bertuliskan protes terhadap angkutan ilegal dalam aksi unjuk rasa yang digelar di sepanjang Jalan Gatot Soebroto, Jakarta Selatan. (Foto: Dok. satuharapan.com/Dedy Istanto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut unjuk rasa yang dilakukan oleh sopir taksi konvensional pada hari Selasa (22/3) diperalat oleh perusahaan tempat mereka bekerja untuk memprotes adanya taksi ilegal. Keberadaan taksi ilegal disebut sebagai sebab turunnya laba perusahaan angkutan umum tersebut.

“Kalau kita mau bicara panjang lagi soal taksi, sama-sama ada masalah sebetulnya. Yang diperalat sopir taksi saja dibodohin. Makanya saya juga minta sopir taksi jangan bodoh diperalat orang deh," kata dia di Balai Kota DKI Jakarta, hari Rabu (23/3).

Tanpa memihak kepada siapa pun, dia menegaskan ini adalah soal inovasi perusahaan. Seharusnya perusahaan taksi harus melihat kebutuhan zaman di mana saat ini teknologi sudah sangat canggih. Contohnya, lanjut dia, President Taxi yang dulu pernah ada di ibu kota bangkrut karena argonya sudah dimodifikasi sehingga tarifnya membengkak. Akhirnya, masyarakat memilih taksi lain yang bisa dipercaya.

“Ini kan persaingan bisnis. Tapi jangan korbanin sopir. Jangan sopir diprovokasi. Jangan disuruh-suruh. Kasihan sudah gaji pas-pasan kok, kadang di bawah UMP kok.”

Jika bicara tentang keadilan, kata dia, taksi konvensional juga tidak adil terhadap warga yang memakai jasanya. Saat harga bahan bakar minyak turun, mereka tidak pernah menurunkan tarif. Namun, ketika pemerintah mulai mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak, dengan semangat pihak perusahaan menaikkan tarif.

Pria yang akrab disapa Ahok ini juga mengatakan taksi resmi kerap melanggar aturan. Misalnya taksi dari luar DKI Jakarta seperti Tangerang, Bogor dan Bekasi seharusnya tidak boleh mengambil penumpang di Jakarta. Mereka hanya diperbolehkan mengangkut penumpang dari tempat asal mereka masing-masing dan mengantar penumpang ke Jakarta.

Sebagai solusi, Ahok akan memanggil pihak perusahaan angkutan umum untuk duduk bersama dan membahas masalah tersebut. (beritajakarta.com)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home