Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 16:42 WIB | Selasa, 22 Maret 2016

Ahok akan Cabut Izin Taksi Anarkis

Ribuan sopir taksi dari berbagai perusahaan menggelar aksi unjuk rasa dengan memblokade jalan di sepanjang Jalan Gatot Soebroto, Jakarta Selatan menuju gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menuntut pembekuan aplikasi angkutan ilegal berplat kendaraan hitam, Selasa (22/3). Aksi unjuk rasa yang digelar sejak pagi sampai dengan siang ini berlangsung dengan memakirkan kendaraan taksi di sepanjang Jalan Gatot Soebroto yang membuat antrean kendaraan di ruas jalan tersebut tersendat. (Foto: Dedy Istanto).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur  DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengancam akan mencabut izin operasi seluruh perusahaan angkutan umum yang tidak menindak sopir anarkis dalam aksi demo hari Selasa (22/3).

"Seluruh perusahaan taksi yang tidak menindak oknum-oknum demo yang melakukan pengrusakan, izin usahanya akan saya cabut," kata dia dalam akun media sosial Twitter, hari Selasa (22/3).

Cuitan pria yang akrab disapa Ahok tersebut disukai oleh kurang lebih 1.200 netizen, dibagikan oleh 3.400 netizen dan dikomentari oleh 2.700 netizen.

Sebelumnya, Ahok juga menuliskan "Pemda DKI sudah membentuk Pokja 5 tertib untuk percepatan pembangunan. Salah satunya Tertib Demo," kata dia.

Cuitan kedua ini disukai oleh 868 netizen, dibagikan oleh 895 netizen, dan dikomentari oleh 297 netizen.

Ribuan sopir yang terdiri dari beberapa operator angkutan umum menggelar aksi unjuk rasa di beberapa titik seperti di Istana Negara, Balai Kota dan DPR dan MPR. Dengan membawa spanduk dan menyanyikan yel-yel, mereka menuntut pemerintah  untuk menghapus transportasi berbasis aplikasi.

Bahkan mereka berani memberhentikan taksi lain yang tidak ikut aksi demo dan meminta penumpang yang ada di dalamnya untuk turun dari mobil.

Tak hanya itu, dalam beberapa video yang diunggah di media sosial dan tersebar melalui aplikasi pesan pendek, beberapa sopir juga merusak taksi yang beroperasi ketika melintas di depan mereka.

Pengemudi ojek online juga menjadi sasaran para pengunjuk rasa. Pemberhentian paksa dan aksi pukul tak terelakkan berbaur dengan emosi yang selama ini tak tersalurkan.

Mendengar informasi terjadinya berbagai tindak anarkis dalam aksi unjuk rasa para pengemudi angkutan umum konvensional, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Moechgiyarto, yang langsung meninjau kawasan Gedung Parlemen Senayan mengatakan pihaknya akan mengambil tindakan tegas.

Menurutnya, bila ada aksi pemukulan, maka pelaku dinyatakan telah melakukan tindak pidana dan akan mendapatkan hukuman. Di muka Gedung Parlemen Senayan, Kapolda Metro Jaya juga sempat berdialog dengan sejumlah sopir yang berunjuk rasa. Dia meminta sopir berunjuk rasa dengan damai.

 

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home