Loading...
FLORA & FAUNA
Penulis: Bayu Probo 11:44 WIB | Jumat, 01 November 2013

Ajag, Binatang Liar Kerabat Anjing

Ajag (Cuon alpinus Pallas). (Foto: wikimedia.org)

SATUHARAPAN.COM – Binatang ini adalah satu-satunya jenis binatang liar kerabat anjing di Indonesia. Penyebarannya terbatas di Jawa dan Sumatera, tetapi lengkapnya meliputi Siberia, Cina, Korea, India dan Asia Tenggara. Ajag (Cuon alpinus Pallas) hidup di hutan-hutan dan padang luas, dari daerah pantai sampai pegunungan. Di Indonesia, ajag bisa dijumpai di Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Jawa Barat.

Binatang ini mempunyai ukuran tubuh yang hampir sama dengan anjing kampung. Ekornya sedikit lebih panjang dari setengah panjang tubuhnya. Bobotnya bisa mencapai 20 kilogram. Dibanding anjing kampung  kepalanya lebih runcing dan telinganya lebih membulat, ekornya berbulu lebat. Pada Ajag di daerah pantai bulunya pendek seperti anjing kampung, sedang yang hidup di pegunungan bulunya lebih tebal.

Binatang ini biasanya  membuat sarang dalam gua-gua dan liang-liang yang sudah ada. Mereka hidup bergerombol dari empat sampai 30 ekor. Perburuan dilakukan bersama-sama dengan mengejar mangsa yang lebih besar seperti babi hutan, kijang, rusa, bahkan banteng dan kerbau. Binatang ini juga menyukai tikus, kelinci, kancil dan binatang kecil lainnya. Ajag memiliki penciuman dan pendengaran yang tajam. Mereka aktif di malam hari. Binatang ini menyalak lembut, seperti mendengking pendek berulang-ulang. Suara lolongannya terdengar jelas.

Ajag dapat beranak sampai enam ekor setelah bunting selama dua setengah bulan, dan bisa beranak lebih dari sekali dalam setahun. Anak ajag akan dewasa dalam usia satu tahun. Di Jawa dikenal sekelompok Ajag kecil yang disebut Kikik, tetapi catatan ilmiah mengenai Kikik belum ada. (S-22)

Sumber: Puslitbang Biologi-LIPI


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home