Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 16:18 WIB | Kamis, 03 November 2016

Aksi Antikekerasan di Paris Pasca Tragedi Serangan

Aksi Antikekerasan di Paris Pasca Tragedi Serangan
Karangan bunga terikat di pagar di luar aula konser "Bataclan" di Paris pada 1 November 2016, yang merupakan lokasi target serangan teroris pada 13 November 2015 yang menewaskan 130 orang. PHILIPPE LOPEZ/AFP
Aksi Antikekerasan di Paris Pasca Tragedi Serangan
Warga berkumpul saat unjuk rasa di Toulouse menentang meningkatnya kekerasan terhadap aparat, kurangnya sumber daya dan bantuan serta lemahnya hukuman terhadap para pelaku, 2 November 2016. Unjuk rasa aparat Kepolisian Prancis terjadi di seluruh negeri sejak 17 Oktober menyusul serangan pada 8 Oktober yang menyebabkan seorang polisi cedera serius akibat bom molotov di pinggiran Paris. PASCAL PAVANI/AFP

PARIS, SATUHARAPAN.COM – Ratusan warga berunjuk rasa di Toulouse, Prancis pada hari Rabu (2/11) menentang meningkatnya kekerasan terhadap aparat. Unjuk rasa aparat kepolisian Prancis terjadi sejak tanggal 17 Oktober lalu menyusul serangan pada tanggal 8 Oktober yang mengakibatkan seorang anggota polisi mengalami cidera serius setelah terkena bom molotov di pinggiran kota Paris.

Kurangnya sumber daya dan bantuan serta lemahnya hukuman terhadap para pelaku teror yang selama ini terjadi di Prancis menjadi faktor pemicu terjadinya demonstrasi yang terjadi hampir di seluruh Prancis.

Sementara itu di gedung teater Batalcan, yang menjadi salah satu target tempat aksi teror yang terjadi pada tanggal 13 November 2015 lalu terlihat beberapa karangan bunga yang terikat di pagar sebagai bentuk peringatan tragedi. Sebanyak 130 orang tewas akibat aksi teror yang dilakukan oleh kelompok radikal pada saat berlangsungnya sebuah acara konser musik.

Peristiwa serangan teror penembakan, bom bunuh diri dan penyanderaan terjadi dikota Paris dan Saint-Denis sebuah kota yang terletak sebelah utara pinggiran kota Paris yang terjadi sekitar pukul 21.16 waktu setempat. Terjadi enam penembakan massal dan tiga buah bom bunuh diri secara terpisah dekat, Stade de France.

Aksi teror di Batalcan menjadi rangkaian serangan yang mematikan karena pelaku melakukan penyanderaan para pengunjung yang pada saat memenuhi aula gedung. Sedikitnya 129 orang tewas, 89 di antaranya dari Batalcan. Sementara 352 korban jiwa mengalami cidera termasuk 99 orang mengalami luka serius.

Pada tanggal 14 November 2015 sehari pasca kejadian, kelompok radikal ISIS mengklaim atas aksi teror tersebut atas motif balas dendam keterlibatan Prancis dalam perang saudara di Suriah dan Irak.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home