Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 15:18 WIB | Kamis, 22 Januari 2015

Aksi Tolak Upaya Adu Domba Pemerintah dan KPK

Aksi Tolak Upaya Adu Domba Pemerintah dan KPK
Koalisi Aksi Masyarakat Sipil Antikorupsi yang terdiri dari (ki-ka) Catharina Widyasari, Fadjroel Rachman, mantan komisioner KPK Erry Riyana Hardjapamekas, Jflow, Olga Lydia saat menggelar jumpa pers terkait dengan aksi menolak dibenturkannya Pemerintah dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam penanganan kasus hukum Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Budi Gunawan di salah satu rumah makan di Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Kamis (22/1) (Foto-foto: Dedy Istanto).
Aksi Tolak Upaya Adu Domba Pemerintah dan KPK
Mantan anggota KPK Erry Riyana Hardjapamekas saat berkomentar terkait dengan kondisi KPK dengan menetapkan Budi Gunawan sebagai tersangka yang meminta Presiden Joko Widodo harus teguh dengan komitmennya.
Aksi Tolak Upaya Adu Domba Pemerintah dan KPK
Pegiat antikorupsi Fadjroel Rachman saat berkomentar terkait dengan penetapan Komjen Budi Gunawan menjadi tersangka terkait dengan kasus pidana kepemilikan rekening gendut.
Aksi Tolak Upaya Adu Domba Pemerintah dan KPK
Artis yang juga pegiat antikorupsi Olga Lydia saat mengenakan topi koki yang bertuliskan Saya Koki Masak, Saya Antikorupsi sebagai simbol dalam aksi.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Koalisi Aksi Masyarakat Sipil Antikorupsi minta Pemerintah dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak saling berbenturan dalam menangani kasus Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Budi Gunawan.

Pernyataan sikap tersebut disampaikan dalam gelar jumpa pers yang dihadiri oleh pegiat antikorupsi Fadjroel Rachman, mantan komisioner KPK Erry Riyana Hardjapamekas, Olga Lydia, dan Jflow di salah rumah makan di Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Kamis (22/1).

Koalisi Aksi Masyarakat Sipil Antikorupsi yang terdiri dari relawan dua jari, Pukat UGM, Pusako Unand, YLBHI, Increase Institute, dan Masyarakat Transportasi Indonesia mengenakan topi koki yang bertuliskan “ Saya Koki Masak, Saya Antikorupsi “ merupakan simbol untuk memperjuangkan tindak pidana korupsi yang terjadi di Indonesia.

Dalam kesempatan itu Erry mengingatkan bila di kemudian hari KPK menahan Komjen Budi Gunawan, Presiden Joko Widodo harus teguh pada komitmennya dalam hal penengakan hukum dan pemberantasan korupsi dengan membatalkan Budi Gunawan sebagai Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri).

Koalisi Aksi Masyarakat Sipil Antikorupsi mendorong agar KPK menuntaskan kasus rekening gendut dan suap di Kepolisian Republik Indonesia dengan menjerat semua yang terlibat tanpa pandang bulu. 

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home