Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 08:49 WIB | Jumat, 11 November 2016

Amnesty: Pasukan Irak Eksekusi Warga dalam Serangan Mosul

Gadis Kurdi membawa senapan serbu dan sabuk amunisi milik saudaranya saat dia berjaga di titik pemeriksaan Kurdi Irak Shaqouli, 35 km sebelah timur Mosul, 10 November 2016. Sejak dimulainya operasi pembebasan Mosul Kurdi menggeser perbatasannya menjadi 10 km lebih dekat dengan Mosul, menandai batas mereka dengan pasir. (Foto: AFP)

BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM - Pasukan Irak mengeksekusi enam warga desa di selatan Mosul saat mereka melancarkan operasi untuk merebut kembali kota yang dikuasai ISIS itu bulan lalu, kata Amnesty International, hari Kamis (10/11).

Amnesty meminta pemerintah Irak untuk segera menyelidiki pembunuhan di wilayah Al-Shura tersebut, yang menurut mereka dilakukan oleh sejumlah pria berseragam polisi saat serangan untuk merebut kembali Mosul dari tangan ekstremis.

Polisi federal Irak mengeluarkan sebuah pernyataan yang membantah bahwa pasukannya terlibat dalam pembunuhan di luar hukum.

Para korban merupakan bagian dari sebuah kelompok yang terdiri dari 10 pria dan seorang remaja laki-laki berusia 16 tahun, yang menyerahkan diri kepada para pria berseragam kepolisian federal pada 21 Oktober.

Mereka melambaikan kain putih dan mengangkat kaos mereka untuk menunjukkan bahwa mereka tidak memakai sabuk bom, kata Amnesty, namun dibawa ke sebuah wilayah gurun terbuka dan dipukuli secara brutal. Sementara itu seorang pria dibakar janggutnya.

Tiga pria dibawa pergi, dan dipukuli lagi serta ditembak mati, jasad mereka yang sudah membusuk ditemukan lima hari kemudian.

Pada hari yang sama, satu korban lainnya dibawa oleh para pria berseragam polisi tersebut. Jasadnya ditemukan satu pekan kemudian.

Masih pada 21 Oktober, seorang pria lainnya dilaporkan ditembak saat dia berlari ke arah para pria berseragam polisi, menarik pakaiannya untuk menunjukkan bahwa dia tidak memasang bom.

Jasad pria keenam, yang menantang upaya ISIS menjadikan warga sipil sebagai tameng manusia dan tetap tinggal di wilayah Al-Shura, ditemukan memiliki luka tembakan di bagian dada dan dagunya setelah pasukan pemerintah bergerak masuk.

Amnesty mengatakan bahwa pasukan yang beroperasi di wilayah itu “sepertinya menganggap hanya pejuang ISIS yang masih tertinggal,” namun menambahkan bahwa eksekusi di luar pengadilan apa pun yang terjadi tetap melanggar hukum. (AFP)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home