Loading...
INDONESIA
Penulis: Ignatius Dwiana 19:48 WIB | Jumat, 14 Maret 2014

Anhar Gonggong: Pilih Presiden Berdasar Idealisme, Program, Rekam Jejaknya

Sejarawan Anhar Gonggong. (Foto: Ignatius Dwiana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sejarawan Anhar Gonggong menyebutkan untuk menjadi Presiden bukan usia muda atau tua yang seharusnya diperdebatkan. Pusat perdebatan utama harusnya terletak pada idealisme dan program.

Anhar mencontohkan sejumlah nama pemimpin muda Indonesia. Seperti Soekarno yang menjadi presiden pada usia 44 tahun, Hatta menjadi wakil presiden pada usia 43 tahun, dan Syahrir jadi perdana menteri pada usia 32 tahun. Tetapi usia muda untuk menjadi pemimpin bukanlah prestasi.

“Yang benar apa dia punya idealisme, punya program untuk melihat Indonesia ke depan? Itu yang terpenting dan bukan persoalan usia.” katanya dalam Diskusi Tokoh Muda di Pentas Politik 2014 di Gallery Café Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta pada Jum’at (14/3).

Dia kembali mencotohkan tentang sosok Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan yang menjadi presiden pada usia 72 tahun. Walau Reagan menjadi presiden di usia tua tetapi merupakan salah satu presiden paling sukses dalam menciptakan ekonomi Amerika Serikat bersama Perdana Menteri Inggris Thatcher saat itu.

Anhar juga menambahkan pemimpin itu juga harus terdidik dan tercerahkan. Hal itu dikaitkannya dengan kondisi saat ini.

“Sekarang banyak profesor dan doktor galau. Karena yang masuk penjara ada professor dan ada doktor. Otaknya cerdas tetapi hatinya beku,” kata Anhar.

Anhar menyebutkan pula untuk memilih presiden maka seseorang harus mengenal benar rekam jejaknya.  

”Usahakanlah mendorong orang menjadi presiden dengan catatan-catatan yang anda kenal dan anda yakin orang itu akan membuat Indonesia ke depan lebih baik. Itu yang terpenting. Itu catatan utama saya,” kata Anhar.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home