Loading...
RELIGI
Penulis: Prasasta Widiadi 09:01 WIB | Rabu, 26 Oktober 2016

Apartemen Kepausan Kali Pertama Dibuka ke Publik

Bagian dari tempat istirahat Paus Fransiskus yang kali pertama dibuka ke publik. (Foto: catholicherald.co.uk)

VATIKAN, SATUHARAPAN.COM – Paus Fransìskus memutuskan membuka kepada publik pintu ke apartemen kepausan termasuk kamar tidur di Istana Apostolik di Kastil Gandolfo untuk kali pertama.

“Paus Fransìskus ingin tempat yang begitu kaya dalam sejarah dan sangat signifikan agar dapat menjadi hadiah bagi orang-orang," kata direktur Museum Vatikan, Antonio Paolucci mengatakan pada 20 Oktober di pembukaan apartemen kepausan, seperti diberitakan Catholic Herald, hari Senin (24/10).

Istana itu selama berabad-abad menjadi peristirahatan Paus Romawi, tetapi Paus Fransìskus  memutuskan untuk tidak menggunakannya. Sebaliknya pada tahun 2014, ia membuka kebun istana untuk umum dan tahun lalu membuka sebagian dari Istana Apostolik sebagai galeri potret.

"Siapa pun yang melewati pintu gerbang Istana Apostolik di Kastil Gandolfo akan menemukan keindahan,” kata Paolucci.

Ruang yang sekarang dibuka untuk publik di Istana Apostolik di Kastil Gandolfo antara lain Ruang Singgasana, Ruang Konsistori, kamar tidur, dan kamar studi Paus.

Tidak seperti pendahulunya, Paus Fransìskus menghabiskan musim panas di Roma daripada di tempat yang berjarak hampir 35 kilometer di perbukitan yang berhawa sejuk tersebut.

Kurator koleksi sejarah di Museum Vatikan, Sandro Barbagallo mengatakan bahwa ketidakhadiran Paus cocok dengan sejarah istana tersebut.

"33 Paus telah memerintah sejak Istana Apostolik pertama kali dibangun. Dari 33 paus tersebut, hanya 15 yang benar-benar tinggal di Kastil Gandolfo,” kata Barbagallo.

Untuk merayakan pembukaan yang kepausan apartemen untuk umum dan makna sejarah, seniman dari Opera House Guangzhou di Beijing, Tiongkok melakukan konser pendek berjudul “Beauty Unite Us” atau “Kecantikan Mempersatukan Kita”.

Opera tersebut dimainkan delapan aktris perempuan yang memainkan instrumen klasik dan tradisional, di halaman istana.

Sementara itu kaligrafi terkenal, Cui Zimo melukis representasi artistik berjudul Anima Mundi (The Soul of the World) untuk menghormati Tahun  Pengampunan (Year of Mercy).

Zimo mengatakan karya seni dan kehadiran musisi dari Opera House Guangzhou merupakan kontribusi artistik untuk Tahun Pengampunan, dia berharap bahwa itu akan menjadi awal yang baru untuk hubungan antara Tiongkok dan Vatikan.

Dia mengatakan karya seni ciptaannya terinspirasi oleh lukisan karya seniman Italia, Michelangelo Buonarroti, yakni “Creation of Adam”, dalam lukisan tersebut Tuhan hendak mengarahkan jarinya ke arah Adam namun jari tersebut tidak menyentuh.

Zimo menyadari apa makna dari jari-jari yang tidak bersentuhan tersebut yakni sama artinya dengan dia mengandaikan dapat berjabat tangan dengan Paus Fransìskus.

“Ini adalah kasih yang memungkinkan tangan mereka untuk selalu bersama, dan jarak di antara mereka bisa hilang," kata Zimo.

“Cinta yang penuh kasih sayang ini tidak hanya berarti datang bersama-sama dari dua orang tetapi juga dari masyarakat yang berbeda dan negara yang berbeda,” kata Zimo. (catholicherald.co.uk)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home