Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 14:46 WIB | Minggu, 17 Juli 2016

AS Larang Warganya Pergi ke Turki

Otoritas Turki Tutup Pangkalan Udara Incirlik
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov (kanan) berjabat tangan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry setelah jumpa pers mereka di Moskow pada 15 Juli 2016. Kerry mengatakan pada 15 Juli pihaknya masih memantau perkembangan terbaru di Turki, tempat tentara turun ke jalan di tengah laporan upaya kudeta. Namun, dia mengatakan bahwa dia berharap Turki bisa menyelesaikan krisis itu sambil menjaga perdamaian, stabilitas dan penghormatan. Sementara itu, Lavrov mengimbau Turki untuk menghindari pertumpahan darah saat tentara turun ke jalan di kota-kota besar negara tersebut di tengah laporan upaya kudeta militer. (Foto: AFP)
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Amerika Serikat (AS) hari Sabtu (16/7) mengeluarkan peringatan pada warganya agar tidak pergi ke Turki setelah otoritas menggagalkan kudeta militer yang telah menewaskan sedikitnya 265 orang.

Sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri AS memperingatkan warga AS atas peningkatan ancaman dari kelompok teroris di seluruh Turki dan agar jangan pergi ke Turki tenggara.

“Menyusul upaya kudeta pada 15 Juli dan situasi setelah kejadian, kami mengimbau warga AS untuk mempertimbangkan kembali perjalanan ke Turki saat ini,” kata pernyataan tersebut.

Otoritas Turki menuduh Fethullah Gulen, ulama yang tinggal di AS sekaligus musuh bebuyutan Presiden Recep Tayyip Erdogan, merencanakan kudeta tersebut dan langsung mengumpulkan 2.839 tentara.

Kementerian Luar Negeri mengatakan larangan pergi itu diberlakukan terhadap personel pemerintah AS di Turki tenggara.

“Warga AS diingatkan kembali untuk mengkaji rencana keamanan pribadi dan tetap waspada sepanjang waktu,” tambahnya.

“Turis asing dan AS secara eksplisit diincar oleh organisasi teroris internasional dan dalam negeri.”

Pemerintah AS menangguhkan semua penerbangan ke Turki, dan melarang semua maskapai terbang ke AS dari Turki akibat ketidakpastian setelah kudeta gagal pada Jumat, sama dengan maskapai penerbangan internasional lainnya.

Otoritas Turki Tutup Pangkalan Udara Incirlik

Otoriras Turki pada Sabtu (16/7) melakukan penutupan keamanan di pangkalan udara Incirlik di provinsi Adana yang digunakan Amerika Serikat dan pasukan koalisi lain dalam memerangi ekstremis ISIS di Suriah, kata konsulat AS.

“Otoritas setempat melarang pergerakan ke dan dari Incirlik Air Base. Listrik di sana juga sudah diputus,” kata konsulat AS di Adana dalam sebuah pesan setelah upaya kudeta untuk menggulingkan pemerintah. Upaya kudeta tersebut digagalkan oleh otoritas.

“Tolong hindari pangkalan udara itu sampai operasi normal kembali,” tambahnya, tanpa memberikan detail lebih lanjut.

Tidak ada indikasi dari alasan atas penutupan oleh otoritas Turki tersebut. Namun, hal itu dilakukan saat pasukan keamanan menangkap ribuan tentara Turki di seluruh penjuru negerinya atas keterlibatan dalam kudeta.

Setelah negosiasi selama berbulan-bulan, Turki tahun lalu setuju untuk mengizinkan AS menggunakan pangkalan udara Incirlik untuk melancarkan serangan mematikan terhadap ekstremis di Suriah dan sejak saat itu menjadi pusat utama. (AFP)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home