Loading...
INDONESIA
Penulis: Reporter Satuharapan 19:49 WIB | Selasa, 30 Agustus 2016

Aster Kasad: TNI Semakin Dekat dengan Rakyat

Ketua Tim Pemantauan dan Penyelidikan Peristiwa Bentrok TNI AU dan Warga Desa Sarirejo pada Komnas HAM Natalius Pigai menjelaskan hasil penyelidikan di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin (29/8). Komnas HAM berkesimpulan telah terjadi pelanggaran hak asasi manusia dengan adanya tindakan penganiayaan, penyiksaan serta pengrusakan harta benda milik warga, jurnalis dan fasilitas umum yang dilakukan terutama oleh anggota Lanud Kolonel Soewondo yakni oknum anggota TNI AU dan Paskhas dibantu oleh oknum Armed TNI AD di peristiwa bentrok yang terjadi pada 15 Agustus lalu di Kelurahan Sarirejo, Medan, Sumut. (Foto: Antara)

BANDAR SERI BEGAWAN, SATUHARAPAN.COM - Asisten Teritorial Kepala Staf Angkatan Darat, Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak mengatakan hasil survei yang menunjukkan tingginya tingkat kepercayaan publik, menunjukkan bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) semakin dekat dengan rakyat.

"Kami melakukan kerja sama dengan 21 kementerian di Indonesia, namun intens dengan Kementerian Pertanian. Kerja sama ini sangat positif, bisa dilihat dari hasil survei yang menunjukkan tingkat kepercayaan publik kepada TNI," kata Komaruddin Simanjuntak di Wasan, Brunei Darussalam, hari Selasa (30/8).

Hal itu dikatakannya saat menghadiri acara "Panen Padi Unggul Varietas Sembada" di Kawasan Pertanian, Wasan, Brunei Darussalam, hari Selasa.

Dia mengatakan, salah satu cara untuk mendapatkan kepercayaan publik adalah mendekatkan diri kepada rakyat, dan TNI melakukannya sejak awal karena lahir dari "rahim" rakyat.

Menurut dia, kerja sama TNI dan Kementerian Pertanian membuat institusinya lebih dekat dengan rakyat karena berinteraksi lebih intens dalam rangka mendampingi petani untuk mewujudkan ketahanan pangan.

"Mengapa kepercayaan publik tinggi karena kami memiliki 53 ribu Babinsa (Bintara Pembina Desa) sementara Kementan memiliki keterbatasan jumlah penyuluh sehingga Babinsa diberikan penyuluhan untuk mendampingi petani," ujarnya.

Komaruddin mengatakan, para Babinsa itu diberikan pengetahuan mengenai mesin pertanian, pupuk, bibit, cara menanam, dan cara memanen sehingga bisa membantu petani.

Dia menilai, kedekatan yang intens itu sebenarnya bukan dalam rangka meningkatkan rating survei namun memang sudah menjadi nafas TNI menjadi bagian rakyat.

"Kami yakin, ketika para Babinsa mendampingi petani, mereka tidak tahu kalau ada lembaga yang melakukan suvei dan hasilnya sangat positif bagi TNI," katanya.

Sebelumnya, survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan bahwa TNI merupakan lembaga negara yang paling dipercaya masyarakat. Berdasarkan hasil survei SMRC, responden yang memilih TNI sebagai lembaga yang paling dipercaya sebesar 89,6 persen.

"Secara umum masyarakat kita paling percaya dengan lembaga pemerintahan, yaitu TNI, karena kondisi keamanan terjamin," ujar Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan, Selasa (12/1).

Lalu di posisi dua adalah presiden dengan 83,7 persen responden dan KPK dengan 82,9 persen responden.

Menurut Djayadi, sejak dulu masyarakat menganggap TNI lembaga paling solid dibandingkan lembaga lainnya.

"Lalu dibandingkan dengan Polisi setiap hari ketemu masyarakat seperti membuat SIM, di jalanan, jadi buruk-buruknya kita tahu. Itu membuat tingkat kepercayaan berkurang," kata Djayadi.

Dia menambahkan, TNI cenderung berada di balik layar sehingga tidak banyak hal buruk yang dilakukan TNI. Berbeda dengan Polri yang memperoleh persentase 76,3 persen dalam kategori tersebut. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home