Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 11:02 WIB | Senin, 29 Februari 2016

Banjir Sampang Siklus Tahunan

Ilustrasi: Pasangan suami istri menggendong anaknya mengungsi saat terjadi banjir di Kabupaten Sampang, Jawa Timur. (Foto: Antaranews/Saiful Bahri)

SAMPANG, SATUHARAPAN.COM - Banjir di Kabupaten Sampang, Madura, merupakan siklus fenomena alam tahunan. Sebelumnya, banjir juga pernah mengepung Sampang namun tidak separah tahun 2016 ini.

"Tahun-tahun sebelumnya sudah pernah dikepung banjir. Seperti tahun 2013, wilayah Kabupaten Sampang juga sudah terendam banjir," kata Saifullah Yusuf, Wakil Gubernur Jawa Timur, di sela-sela meninjau banjir di Sampang, seperti diberitakan  suarasurabaya.net, Minggu (28/2).

Berdasarkan data, Kabupaten Sampang bisa dikatakan tidak bisa lepas dari siklus fenomena alam terutama banjir. Sebab, banjir sering terjadi tiap 10 tahun sekali.

Pada tahun 2000, Sampang juga pernah terendam banjir, dan di tahun 2010 kembali terjadi. Namun, kali ini siklus banjir terjadi tiap tiga tahun sekali.

"Setelah banjir di tahun 2010, tiga tahun kemudian yaitu 2013 kembali terjadi, tapi banjir untuk tahun 2016 kali ini paling parah," kata dia.

Menurut dia, langkah yang akan dilakukan pemerintah adalah mengoptimalkan mesin pompa. Namun, yang lebih penting adalah nasib warga ke depannya.

"Saat ini yang perlu dipikirkan adalah bagaimana mendistribusikan logistik ke warga yang terkena bencana banjir," katanya .

Banjir Sampang 13 Desa Tergenang

Hujan deras di wilayah Kabupaten Sampang, Madura, Provinsi Jawa Timur, dan daerah di sekitarnya, telah menyebabkan banjir melanda beberapa daerah di Kabupaten Sampang sejak Jumat (26/2) pukul 13.30 WIB seperti dirilis situs bnpb.go.id.

Sungai Kemuning meluap karena tidak mampu menerima debit air di kawasan hulu di Sampang Utara, dan limpasan banjir dari Kota Sampang. Banjir bersamaan dengan air laut pasang mengingat Kota Sampang terletak lebih rendah dari permukaan air laut.

Hingga Sabtu (27/2) pukul 20.00 WIB, banjir menggenangi 13 kelurahan/desa di Kabupaten Sampang. Sebanyak 11.468 keluarga atau 34.225 jiwa terdampak langsung oleh banjir. Daerah yang paling parah terjadi banjir adalah di Jalan Melati dan Mawar Kelurahan Dalpinang yang mencapai satu meter karena merupakan dataran rendah.

Upaya penanganan darurat masih terus dilakukan oleh BPBD bersama TNI, Polri, Tagana, PMI, SKPD, relawan, dan masyarakat. BPBD Provinsi Jawa Timur membantu penuh penanganan banjir. Sebelumnya Bupati Sampang telah menetapkan status Tanggap Darurat Banjir yang berlaku 12 Februari 2016 hingga 12 Maret 2016. BPBD Kabupaten Sampang kini telah membuat dapur umum untuk memberikan bantuan makanan siap saji.

 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home