Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 01:11 WIB | Minggu, 04 Januari 2015

Basarnas: Empat Puing QZ8501 Ditemukan, Korban Tidak Ada

Sejumlah anggota TNI AU memindahkan barang yang diduga serpihan bagian dari pesawat AirAsia QZ8501, sesaat setelah diangkut dari heli Bell 412 EP milik TNI AL di Lanud TNI AU Iskandar Pangkalan Bun, Kalteng, Jumat (2/1). Tim heli TNI AL dan Basarnas berhasil mengevakuasi dua jenazah dan serpihan yang diduga bagian dari pesawat AirAsia QZ8501, dari KRI Banda Aceh-593 di Laut Jawa kawasan Selat Karimata. (Foto: Antara/Eric Ireng)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo mengungkapkan bahwa empat bagian besar pesawat Air Asia QZ8501 telah terdeteksi sonar dari kapal Geo Survey pada operasi pencarian hari ketujuh.

"Hasil sampai saat ini kami menemukan, melalui kapal Geo Survey yang mampu mendeteksi bawah air, empat bagian besar pesawat," kata Soelistyo dalam konferensi pers di Kantor Pusat Basarnas di Jakarta, Sabtu (3/1).

Ia mengatakan dua dari empat objek besar itu tertangkap secara tiga dimensi (3D) oleh kapal Geo Survey pada pukul 05.43 WIB dan pukul 15.00 WIB.

"Keempat obyek ini seluruhnya berada di daerah prioritas pencarian. Rata-rata jarak antara satu dan lain berdekatan," ujar dia.

Sebelumnya Soelistyo mengatakan, sonar dari kapal tim SAR gabungan berhasil menangkap gambar tiga dimensi (3D) dan dua dimensi (2D) dua obyek berukuran besar yang dipastikan bagian dari pesawat AirAsia QZ8501

Berdasarkan temuan genangan bahan bakar di permukaan tadi malam, Jumat (2/1), tiga kapal yang mempunyai kemampuan deteksi bawah laut terus beroperasi di sektor prioritas. Hasilnya, pukul 23.40 WIB, berhasil dideteksi dua obyek cukup besar.

Obyek pertama, menurut dia, berdimensi 9.2 x 4.6 x 0.5 meter (dengan 3D) dan obyek kedua berdimensi 7.2x0.5 meter (dengan 2D). Kedua obyek tersebut ditemukan berdekatan.

Saat ini, ia mengatakan kapal Geo Survey sedang mengupayakan untuk mendapatkan visual dari dua objek yang disebutkan dengan menurunkan remotely operated vehicle (ROV). Namun, upaya tersebut memang terkendala cuaca dengan gelombang mencapai 2.5 hingga empat meter.

"Secara tiga dimensi dan dua dimensi memang diketahui dua obyek tersebut, kita akan pastikan dengan visual dengan menggunakan ROV. Tapi saya pastikan itu bagian pesawat AirAsia yang kita cari," kata Soelistyo.

Penemuan dua obyek berukuran besar di kedalaman 30 meter di sektor prioritas pencarian, menurutnya, merupakan hasil evaluasi yang dilakukan atas temuan-temuan sejak hari pertama operasi pencarian.

Tidak Temukan Korban

Setelah itu, Basarnas menyatakan tidak ada jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 yang ditemukan hari ini, dan hingga hari ketujuh total masih 30 jasad korban yang telah ditemukan dan dievakuasi.

"Untuk penemuan jenazah sampai detik ini tetap 30 dan semua sudah berada di Surabaya," kata Kepala Basarnas itu.

Dari 30 korban tewas yang sudah ditemukan itu, 12 di antaranya baru diterima Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim di Surabaya hari ini.

"Hari ini kita menerima 12 jenazah yang dibawa dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Dan total hingga hari ketujuh kita sudah menerima sebanyak 30 jenazah," kata Kepala Bidang Humas Polda Jatim Kombespol Awi Setiyono.

Awi mengatakan dari total jenazah yang diterima, enam sudah diserahterimakan kepada keluarga korban, dua akan menyusul serta dua jenazah dalam proses pendalaman, delapan dalam proses identifikasi, dan kemudian 12 baru diterima hari ini.

Kurang Co-Pilot

Sementara untuk data antemortem, tim Disaster Victim Investigation (DVI) masih kekurangan satu yakni dari keluarga co-pilot AirAsia QZ 8501, Remi Emmanuel Plesel yang diketahui berasal dari Kepulauan Karibia.

"Untuk data antemortem masih seperti kemarin, yakni belum mengantongi data dari Remi Emmanuel Plesel, karena keluarganya berdomisili di Kepulauan Karibia, dan perlu kerja sama dengan interpol," kata dia.

Ia berharap dalam waktu dekat semua data mengenai antermortem dan DNA keluarga korban bisa didapat tim DVI, sehingga akan membantu dalam pencocokan data korban dengan keluarga korban. (Ant)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home