Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Kartika Virgianti 17:38 WIB | Rabu, 29 Oktober 2014

Basuki Inginkan Tiap Sudut Kecamatan Ada Masjid

Plt. Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama saat berbicara di depan para ulama. (Foto: Kartika Virgianti)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menginginkan ada masjid di setiap sudut kecamatan di DKI Jakarta. Dia berharap anak-anak akan menjadi generasi penerus yang betul-betul memahami Al-Quran, baik menafsirkannya maupun menerapkannya, dalam konteks kehidupan pluralitas itu sendiri.

“Saya mau ada masjid di hampir seluruh pelosok di Jakarta, lalu mencari anak-anak yang berbakat untuk ikut STQ/MTQ (Seleksi/Musabaqah Tilawatil Quran, Red). Untuk yang belum cakap, akan dilatih, jadi setiap kecamatan ada pusat-pusat pelatihan seperti ini di masjid. Sehingga, kita akan menghasilkan orang Jakarta yang bukan hanya menang di STQ dan MTQ, tetapi juga betul-betul memahami Al-Quran,” kata Basuki, saat memberikan sambutan di acara tahunan yang diselenggarakan Biro Pendidikan Mental dan Spiritual Setda Provinsi DKI Jakarta, di Balai Agung, Kantor Balai Kota, Rabu (29/10).

Dalam acara yang bertemakan "Tahun Baru Hijriyah Merupakan Momentum Perubahan untuk Mewujudkan Kota Jakarta yang Aman, Nyaman dan Religius" itu, Basuki mengatakan Jakarta tidak mungkin menjadi kota modern yang memberikan berkah bagi banyak orang kalau warganya masih berdebat soal agama apa yang paling benar.

“Orang tidak mungkin mengenal Allah sebagai pencipta langit dan bumi kalau tidak membaca kitab suci. Maka, mimbar harus digunakan untuk mengajarkan bagaimana mengenal Tuhan. Bukan mimbar malah dipakai buat berpolitik,” kata Basuki, yang dinilai teman-teman muslimnya menjalani kehidupan seperti yang diajarkan dalam Islam, yakni ingin hidup bermanfaat untuk orang banyak, tidak korupsi, disiplin, kerja keras, ajaran yang juga diketahui Basuki sejak SD.

Kemudian ia berkisah, ketika mencalonkan diri menjadi Gubernur Bangka Belitung, dia dicurangi dengan isu "kafir". Isu seperti itu juga muncul berkaitan dengan pelaksanaan ibadah haji yang lalu, ketika Basuki mendorong jamaah haji untuk melaporkan jika menjumpai kondisi yang tidak baik ke lembaga pemerintah yang menyelenggarakan, termasuk ke Pemprov DKI.

Pada akhir pidatonya, Basuki meminta bantuan para ulama yang hadir dalam acara itu agar anak-anak Jakarta tidak ada lagi yang buta Al-Quran. Bukan hanya untuk menghapal ayat, tetapi juga mengetahui artinya, terjemahannya, serta penafsiran dan penerapannya dalam konteks kehidupan zaman sekarang yang pluralis. Pemprov DKI akan membantu.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home