Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Dewasasri M Wardani 11:14 WIB | Kamis, 30 Oktober 2014

Pemprov DKI Siap Tanggulangi Banjir

Ilustrasi. Pekerja menggunakan alat berat ketika melakukan pemasangan pancang di Kali Angke, Jakarta Barat, mencegah bahaya banjir saat musim hujan. (Foto: antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pemprov DKI Jakarta siap mengantisipasi ancaman banjir di Ibukota. Selama ini Pemprov DKI telah melakukan berbagai hal dari segala lini,untuk mengantisipasi terjadinya banjir yang hingga kini masih menjadi momok menakutkan bagi warga Jakarta.

"Kali ini pasti lebih siap dibanding kemarin. Lihat saja sheet pile di Gunung Sahari dan segala macam yang telah dikerjakan selama ini untuk mengantisipasi banjir," ujar Basuki Tjahaja Purnama, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Selasa (28/10).

Basuki mengatakan, salah satu yang telah dikerjakan Pemprov DKI dalam upaya penanggulangan banjir adalah Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Tahap A, yaitu penguatan tanggul laut yang sudah ada di sepanjang pantai utara Jakarta.

Walaupun, hingga saat ini masih ada perdebatan mengenai analisa dampak lingkungan (Amdal) terhadap pengerjaan Tahap A NCICD, Basuki mengungkapkan, pihaknya telah memutuskan untuk memperkuat tanggul yang sudah ada.

"Sehingga kita tidak berdebat lagi soal Amdal dan segala macam. Kita perkuat yang ada di laut saja, seperti perumahan Pantai Indah Kapuk, Pluit, dan Muara Karang. Kita pasang pompa. Saat ini pompa di Pasar Ikan sudah beroperasi. Kita tinggal berpikir soal waduk, termasuk Marunda," katanya.

Ia mengungkapkan, waduk di Marunda, akan tetap dibangun dan dilanjutkan dengan pembangunan sejumlah waduk lain di utara Jakarta.

"Di Marunda ada yang satu waduk yang belum dibangun. Harusnya dibangun. Setelah itu, bisa dibangun lagi, ditutup lagi. Kalau sheet pile-nya beres, penduduk mau mengalah. Kampung Pulo (daerah langganan banjir di Jakarta Timur, Red) pun itu tidak ada lagi cerita kayak di sinetron. Saya yakin banjir kayak apa pun di Jakarta, paling lama sehari," ucapnya.

Basuki menegaskan, dalam penanganan masalah Ibukota, diperlukan partisipasi masyarakat, khususnya yang masih tinggal di pinggiran kali dan waduk. Warga yang terkena proyek normalisasi sungai seharusnya bersedia dipindahkan ke tempat yang lebih layak.

"Tapi saya bilang, warga Jakarta cukup cerdas, kok. Jadi aman-aman saja," ia menandaskan. (beritajakarta.com)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home