Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 11:16 WIB | Sabtu, 15 Desember 2018

Bedak Bayi Dituduh Mengandung Asbes, Saham Johnson & Johnson Anjlok

Ilustrasi. Bedak bayi Johnson & Johnson (Foto: Voaindonesia.com)

AMERIKA SERIKAT, SATUHARAPAN.COM – Saham Johnson & Johnson anjlok, penurunan terbesar dalam 16 tahun terakhir, setelah laporan media menuduh perusahaan itu selama puluhan tahun menyembunyikan adanya asbes dalam produksi bedak bayinya.

Saham grup farmasi dan kosmetik Amerika itu turun 9 persen pada Jumat (14/12), memusnahkan puluhan miliar dolar kapitalisasi pasar perusahaan tersebut.

Laporan kantor berita Reuters hari Jumat (14/12), mengutip dokumen yang dirilis sebagai bagian dari gugatan, di mana penggugat mengklaim bahwa bedak bubuk bayi Johnson & Johnson bisa dikaitkan dengan kanker ovarium.

Dalam laporan disebutkan, para eksekutif perusahaan tahu bahwa bedak bayi itu mengandung sejumlah kecil asbes, sejak sedini tahun 1971, tetapi sengaja tidak memberitahu secara terbuka.

Laporan Reuters itu juga menuduh Johnson & Johnson berusaha, tetapi gagal, mencegah pihak berwenang menurunkan kadar maksimum asbes yang dibolehkan dalam kosmetik berbasis talek.

Johnson & Johnson pada Jumat (14/12) membantah keras laporan itu, menyebutnya "sepihak, salah, dan menghasut."

Kontroversi itu telah lama merongrong perusahaan itu, yang kewalahan menghadapi lebih dari 10.000 kasus yang mengklaim, bahwa produk Baby Powder dan Shower to Shower menyebabkan kanker ovarium. (Voaindonesia.com)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home