Loading...
INSPIRASI
Penulis: Daniel Herry Iswanto 01:00 WIB | Jumat, 16 Mei 2014

Belajar dari Gloria Atmaja

Foto: bless2blessed.com

SATUHARAPAN.COM – Gloria Atmaja adalah sosok perempuan yang terlahir cacat karena penolakan orangtua yang berupaya untuk meggugurkan kandungannya, namun gagal. Kini sosok perempuan cantik ini justru menjadi aktivis dan motivator dari gerakan antiaborsi.

Umumnya, alasan seorang ibu menggugurkan buah hati dalam kandungannya, adalah: 1. Beban ekonomi yang berat; 2. Janin tersebut merupakan hasil hubungan gelap atau cinta remaja yang keblabasan; 3. Malu karena memiliki anak lebih dari dua. Propaganda KB, ”dua anak lebih baik”, telah menjadi budaya baru, sehingga ada beban psikologis bagi yang memiliki anak lebih dari itu; 4. Alasan kesehatan ibu yang membahayakan nyawa ibu, bayi, atau keduanya.

Pastilah mereka tidak berpikir bahwa mungkin saja anak itu nanti menjadi anak yang cakap, cerdas, berhati mulia, dan berkepribadian baik.   Apabila dipertahankan bisa jadi akan menjadi presiden bisa juga istri presiden, ilmuwan besar, rohaniwan, atau profesi lain yang berguna bagi sesama. Ya, siapa yang tahu?

Memang, ada yang berhasil melakukan aborsi, tetapi sepanjang hayat rasa bersalah membayangi orangtua. Menjadi sungguh persoalan kalau janinnya kuat, Si Anak bisa lahir cacat, yang justru akan menjadi beban orangtua di kemudian hari, sekaligus anak di sepanjang hidupmu. Bisa jadi juga, anak tersebut lahir dengan kepribadian yang terus membenci dan melawan orangtuanya, sampai mati.

 

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home