Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 17:01 WIB | Kamis, 20 November 2014

BEM se-Jabodetabek Tolak Kenaikan BBM

BEM se-Jabodetabek Tolak Kenaikan BBM
Ratusan mahasiswa dari berbagai Universitas yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Jabodetabek menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di seberang Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (20/11). Para mahasiswa menilai pemerintahan Joko Widodo tidak memihak kepada wong cilik karena menaikkan harga BBM pada Selasa (18/11) kemarin. (Foto-foto: Dedy Istanto).
BEM se-Jabodetabek Tolak Kenaikan BBM
Aparat kepolisian yang diterjunkan sekitar 500 personil dari Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Pusat saat menjaga aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh para mahasiswa dari BEM se-Jabodetabek di seberang Istana Negara, Jakarta Pusat.
BEM se-Jabodetabek Tolak Kenaikan BBM
Para mahasiswa saat menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM yang telah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo yang dinilai tidak memihak kepada rakyat kecil di seberang Istana Negara, Jakarta Pusat.
BEM se-Jabodetabek Tolak Kenaikan BBM
Seorang warga saat mengabadikan aksi mahasiswa saat menggelar unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di seberang Istana Negara, Jakarta Pusat.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) gabungan menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Aksi di seberang Istana Negara, Kamis (20/11) diikuti ratusan mahasiswa gabungan dari berbagai Universitas di Jakarta.

Mereka menyampaikan aspirasi atas kebijakan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) yang telah menaikkan harga BBM pada Selasa (18/11). Aksi orasi serta teaterikal digelar di seberang Istana Negara sebagai bagian dari bentuk protes akan kenaikan harga BBM yang dinilai menyengsarakan kehidupan rakyat. Dalam orasinya para mahasiswa menilai Presiden Joko Widodo tidak memihak “wong cilik” seperti slogan partai yang selama ini mendukungnya.

Hingga siang ini aksi demonstrasi di seberang Istana Negara masih berlangsung dengan dua elemen kelompok lain di antaranya dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) kemudian Mahasiswa Hizbut Tahrir.

Aparat kepolisian yang menjaga jalannya aksi unjuk rasa telah menurunkan sekitar 500 personil gabungan dari Polda Metro Jaya serta Polres Jakarta Pusat untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home