Benarkah Perempuan di Afrika Selatan Melahirkan 10 Bayi?
JOHANNESBURG, SATUHARAPAN.CO-Afrika Selatan diributkan oleh misteri apakah seorang perempuan, seperti yang telah diklaim, benar-benar melahirkan 10 bayi, yang kemudian menjadi kasus decuplets pertama yang tercatat di dunia.
Gosiame Thamara Sithole dari distrik Tembisa dekat Johannesburg melahirkan bayi pada hari Senin (7/6), menurut surat kabar Pretoria News yang mengutip orang tuanya. Bayi-bayi it, tujuh laki-laki dan tiga perempuan, belum muncul di depan umum atau tertangkap kamera, meskipun mereka lahir prematur, lapor surat kabar itu.
Pemerintah Afrika Selatan mengatakan masih mencoba memverifikasi klaim tersebut. Itu menyebabkan orang Afrika Selatan terobsesi di media sosial apakah kisah “Tembisa 10” itu memang benar.
Sang ayah, Teboho Tsoetsi, mengatakan kepada surat kabar bahwa istrinya telah melahirkan di sebuah rumah sakit di ibu kota Pretoria. Dia mengatakan itu adalah kejutan besar bagi orang tua setelah dokter hanya mendeteksi delapan bayi dalam pemindaian pra kelahiran.
“Ini tujuh laki-laki dan tiga perempuan. Dia hamil tujuh bulan tujuh hari. Saya senang. Saya emosional,” katanya Tsoetsi dikutip surat kabar itu.
Pasangan itu sudah memiliki anak kembar berusia enam tahun, yang akan menjadi total selusin anak, jika klaim itu benar.
Orang Afrika Selatan dengan penuh semangat menunggu bukti apa yang akan menjadi rekor dunia. Kerabat dan tetangga pasangan itu bersikeras bahwa berita itu benar.
“Agar dia menerima 10 berkat pada satu waktu, kami bersyukur kepada Tuhan untuk itu,” kata Wilson Machaya, tetangga keluarga di Tembisa, kepada The Associated Press. “Dan karena kita adalah tetangga, kita harus membantu dengan cara apa pun yang memungkinkan.”
Sebelumnya, seorang perempuan Mali melahirkan sembilan bayi bulan lalu di Maroko, dalam apa yang dipuji sebagai kasus nonuplet pertama di dunia.
Departemen Pembangunan Sosial di Provinsi Gauteng, Afrika Selatan mengkonfirmasi pelacakan Sithole dan juru bicara Feziwe Ndwayana mengatakan mereka akan membuat pengumuman setelah bertemu dengan keluarga. Departemen pemerintah daerah lainnya mengatakan awal pekan ini bahwa mereka tidak memiliki catatan kelahiran bayi di rumah sakit provinsi mana pun.
The Pretoria News awalnya mempublikasikan wawancara dengan Sithole dan suaminya Tsoetsi di rumah mereka, yang dilakukan hampir sebulan yang lalu dan ketika mereka mengira mereka akan memiliki delapan bayi. Mereka meminta agar cerita itu hanya diterbitkan setelah bayi-bayi itu lahir untuk alasan keamanan dan budaya, kata surat kabar itu.
Menurut laporan itu, Sithole cuti lebih awal dari yang diharapkan dari pekerjaannya sebagai manajer toko ritel karena dia tidak bisa lagi mengatasinya. Tsoetsi menganggur.
Satu organisasi telah memberikan US$ 70.000 kepada pasangan itu untuk membantu dan orang Afrika Selatan lainnya didorong untuk menyumbang. Bersamaan dengan #Tembisa10, istilah #NationalBabyShower sempat menjadi trending di Twitter. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Pasukan Oposisi Suriah Maju Memasuki Kota Hama, Usir Pasukan...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Pasukan oposisi Suriah mengusir pasukan pro pemerintah dari Hama pada hari...