Loading...
EKONOMI
Penulis: Dewasasri M Wardani 14:53 WIB | Kamis, 26 Juni 2014

BI: Banyak Pelaku UMKM Belum Sadar MEA

Kemendag dorong UKM ekspor rendang ke Belanda.(Foto: antaranews.com)

SEMARANG, SATUHARAPAN.COM – Banyak pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) belum menyadari pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA),  sehingga mereka belum memperhatikan kesiapan dalam menghadapi pasar bebas tersebut, kata Kepala Kantor Perwakilan BI Wilayah V Sutikno.

"Dari hasil survei BI menyatakan,  bahwa secara umum hanya UMKM kelas menengah yang kondisinya lebih siap,  untuk menghadapi persaingan MEA, dilihat sektornya UMKM di sektor industri pengolahan,  yang paling siap untuk menghadapi MEA, diikuti oleh UMKM di sektor jasa yaitu hotel dan restoran," jelasnya di Semarang, Rabu (25/6).

Menurutnya, baik UMKM yang belum menyadari maupun sudah cukup siap menghadapi MEA tersebut , harus diperkuat melalui dukungan dari Pemerintah.

"Tiga hal yang paling diharapkan oleh UMKM,  adalah dalam bentuk dukungan modal, kebijakan yang pro UMKM, dan bantuan pameran," jelasnya.

Menurutnya,  sebagian pelaku UMKM memang menganggap,  MEA menjadi peluang untuk memperluas pasar produknya, hanya 18,5 persen UKM yang menyatakan MEA tidak memberikan peluang pasar.

BI memandang ada beberapa hal yang perlu dilakukan atau diperkuat,  untuk mengembangkan UMKM, salah satunya identifikasi dan pemetaan kondisi dan potensi UMKM termasuk sebarannya di Jawa Tengah.

"Hal ini diperlukan,  agar dapat dirumuskan upaya pengembangan UMKM yang lebih tepat guna dan tepat sasaran, kami melihat beberapa daerah telah melakukan sensus,  UMKM yang didasari dengan pertimbangan pentingnya UMKM dalam konteks pembangunan ekonomi daerah," jelasnya.

Selanjutnya,  yaitu penguatan UMKM dari aspek kelembagaan, aspek sumber daya manusia yang berkualitas, dan aspek pembiayaan, dikatakan, pendampingan kepada UMKM perlu ditingkatkan dalam rangka penguatan aspek-aspek tersebut,  di antaranya melalui pelatihan dan pengenalan teknologi.

Ketiga,  yaitu penguatan gerakan budaya cinta produk Indonesia, menurutnya upaya tersebut perlu terus diperkuat dan ditanamkan, sehingga produk yang dihasilkan oleh UMKM memiliki pasar yang lebih luas.

"Dalam kaitan tersebut,  kita harus memanfaatkan kekuatan produk yang dihasilkan oleh UMKM yang pada umumnya sesuai dengan selera lokal kita," tukasnya. (Ant)  

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home