Loading...
EKONOMI
Penulis: Martha Lusiana 18:06 WIB | Rabu, 08 Juli 2015

BKPM Undang Investor Tiongkok Bangun Kapal di Indonesia

Ilustrasi. Industri galangan kapal terlihat dari udara di Kota Batam, Kepulauan Riau, hari Senin (13/4). Sekitar 60 persen kawasan pantai di Batam digunakan untuk industri galangan kapal yang merupakan industri galangan kapal terbesar kedua setelah Surabaya. (Foto: Antara)

HONG KONG, SATUHARAPAN.COM – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengundang investor Tiongkok untuk membangun kapal di Indonesia guna mendukung pengembangan sektor maritim.

"Promosi tersebut dilakukan bersama fengan Bank of China dan China Classification Society, sehingga peserta yang hadir (adalah) benar-benar para pelaku di sektor tersebut yang sudah terseleksi," kata Kepala Desk Tiongkok BKPM, Harri Susanto, kepada Antara, Rabu (8/7).

Promosi investasi tersebut dilakukan di dua wilayah yakni Zhejiang dan Fujian, mulai 8 hingga 10 Juli. "(Alasan) dipilihnya dua lokasi tersebut (adalah) berdasar masukan dari pihak Tiongkok yang sangat paham dengan tempat dan pelaku industri di sektor galangan kapal," ujar Harri.

Ia mengemukakan, Indonesia membutuhkan 1.500 unit kapal dengan berbagai kategori dengan nilai investasi sebesar 13,4 miliar dolar Amerika Serikat. Saat Ini terdapat 250 galangan kapal di Indonesia yang tersebar di Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Batam. 

"Selain itu, 70 persen kebutuhan komponen kapal di Indonesia masih harus diimpor. Oleh karena itu kita membutuhkan investor untuk industri galangan kapal," ucap Harri menambahkan.

Dengan adanya investor, diharapkan Indonesia dapat mengurangi ketergantungan atas impor barang sekaligus membantu memperbaiki neraca perdagagan Indonesia bila komponen tersebut dapat dihasilkan di Indonesia, lanjut Harri.

"Terlebih Presiden juga telah menginstruksikan pelarangan pembelian kapal dari luar negeri agar industri galangan kapal dalam negeri dapat berkembang," tambah dia.

Secara umum, target kerja sama Indonesia - Tiongkok hingga 2020 adalah tercapainya neraca perdagangan sebesar 150 miliar dolar AS (sekitar Rp2 kuadriliun), investasi RRT di Indonesia sebesar 80 miliar dolar AS (sekitar Rp1,06 kuadriliun) dan meningkatnya jumlah kunjungan turis hingga sepuluh juta orang.

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home