Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 17:30 WIB | Rabu, 13 Januari 2016

BMKG Deteksi 19 Titik Panas di Sumatera

Ilustrasi. Dokumen citra satelit MODIS pada awal Maret 2015 memantau sejumlah titik panas (hotspot, warna merah) di Riau, Sumatera. (Foto: Dok. satuharapan.com/Antaranes.com)

PEKANBARU, SATUHARAPAN.COM – Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru, mendeteksi sebayak 19 titik panas, yang tersebar di lima provinsi di Pulau Sumatera pada Rabu (13/1) pagi.

Berdasarkan pencitraan satelit Terra dan Aqua pada pukul 05.00 WIB, sejumlah titik panas terpantau di Provinsi Aceh, Jambi, Sumatera Utara, Riau dan Sumatera Selatan.

"Titik panas terbanyak terpantau di Sumatera Utara dengan delapan titik, selanjutnya Aceh empat titik serta Jambi dan Sumsel masing-masing satu titik," kata Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin melalui rilis yang diterima Antara diPekanbaru.

Sementara itu, di Riau terpantau sebanyak lima titik panas yang menyebar di tiga kabupaten dengan Bengkalis dan Meranti masing-masing satu titik panas serta Pelalawan tiga titik.

Namun, dari seluruh titik panas yang terpantau di Riau, BMKG menyatakan seluruhnya tidak ada yang terindikasi adanya titik api atau indikasi adanya kebakaran lahan dan hutan di bawah 70 persen.

Meski terpantau adanya titik panas di Riau, Sugarin menjelaskan potensi hujan masih mungkin terjadi di Riau pada sore dan malam hari.

"Secara umum cuaca di Riau cerah berawan dengan potensi hujan ringan di Riau bagian barat, tengah dan selatan," katanya.

Pelaksana Tugas Gubernur Riau, Arsyadliandi Rachman sebelumnya menyatakan tidak bisa menjamin daerah itu bebas dari bencana kebakaran hutan dan lahan, yang secara rutin terjadi selama 18 tahun terakhir.

"Kalau jaminan, kita tak tahu siapa yang bisa jamin, mudah-mudahanlah," kata pria yang akrab disapa Andi Rachman

itu dalam kegiatan Refleksi Tahun 2015 dan Pemantapan Kerja Tahun 2016 beberapa waktu lalu.

 

Meskipun begitu, dia mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah mempersiapkan pencegahan karhutla dan akan tetap jalan terus. Terlebih lagi Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika sudah memprediksikan bahwa Januari sudah mulai panas di Riau.

Salah satu persiapan, lanjut dia, adalah dengan Peraturan Gubernur no. 5 tahun 2015 tentang Rencana Aksi Karhutla untuk semua Pemangku Kepentingan. Termasuk untuk kabupaten/kota dengan berkoordinasi secara terus menerus.

Untuk 2016, kata dia, persiapan anggaran telah ditetapkan jumlahnya senilai Rp132 miliar yang tersebar di beberapa satuan terkait, di antaranya dinas perkebunan, kehutanan, kesehatan, sosial, Badan Penanggulangan Bencana daerah, dan Badan Lingkungan Hidup.

"Juga bantuan keuangan ke kabupaten/kota khusus untuk persiapan karhutla Rp77,3 miliar. Mengenai penegakan hukum tetap berjalan terus, itu domainnya di kepolisian dan kejaksanaan," katanya.

Pada tahun 2015 sendiri, kata Andi Rachman, Pemerintah Provinsi Riau hanya menganggarkan Rp49 miliar untuk karhutla. Namun tidak semuanya juga yang terpakai karena terkait waktu yang singkat. (Ant)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home